SURYA Kampus

Sosok Rizky Aflaha, Wisudawan Termuda UGM yang Lulus S3 di Usia 25 Tahun dan Raih Predikat Cumlaude

Seorang pemuda bernama Rizky Aflaha, berhasil menyelesaikan S3 di usia 25 tahun 10 bulan 1 hari. Ini sosok dan kisahnya

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
UGM
Rizky Aflaha usai prosesi wisuda. Dia merupakan lulusan S3 Program Studi Doktor Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang lulus di usia 25 tahun. 

SURYA.CO.ID - Rata-rata usia lulusan Program Doktor di Universitas Gadjah Mada (UGM), adalah 41 tahun 6 bulan 15 hari.

Namun, seorang pemuda bernama Rizky Aflaha, berhasil menyelesaikan S3 di usia 25 tahun 10 bulan 1 hari.

Pencapaian tersebut membuat Rizky meraih predikat Doktor Termuda UGM.

Bukan hanya itu, lulusan Program Studi Doktor Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ini juga berhasil menyabet gelar Cum Laude. 

Rizky meraih pencapaian ini bukan karena program  akselerasi formal, melainkan strategi pemanfaatan peluang beasiswa.

Rizky menjelaskan, ia memanfaatkan beasiswa jalur cepat Program Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) setelah menyelesaikan studi sarjana dalam 7 semester.

“Program magister hanya satu tahun dan doktor tiga tahun. Maka dari itu, saya dapat gelar lebih muda dibanding yang lain,” ungkapnya, dilansir dari laman UGM.

Sempat Dipandang Sebelah Mata

Baca juga: Balasan Menohok Dedi Mulyadi usai Disindir Menkeu Purbaya soal Simpan Dana Bentuk Giro Malah Merugi

Meski keberhasilannya tak lepas dari program akselerasi PMDSU, perjalanan Rizky sebagai seorang peneliti muda bukan tanpa tantangan. 

Ia mengaku sempat dipandang sebelah mata karena usianya yang terpaut jauh dari rekan-rekan sebayanya di jenjang doktoral. Namun, keraguan tersebut ia jawab tuntas dengan produktivitas akademik yang luar biasa.

“Awalnya sempat merasa dipandang sebelah mata karena masih muda. Sampai akhirnya perlahan-lahan aku mulai menunjukkan diri bahwa aku bisa dan alhamdulillah terhitung dari mulai studi doktor sampai hari ini sudah melahirkan 40 publikasi internasional, padahal syarat lulusnya hanya 2,” ungkapnya.

Di balik kesuksesan dan produktivitasnya, Rizky memberikan penghargaan tertinggi kepada para promotornya, yaitu Prof. Kuwat Triyana, Prof. Roto, dan Dr. Aditya Rianjanu. Ia merasa sangat terbantu oleh bimbingan ketiganya.

“Beliau memberi arahan dari mulai hal-hal kecil, mulai dari membuat roadmap riset, desain riset, menulis jurnal internasional, sampai hal-hal seperti penyajian gambar yang bagus di jurnal,” tuturnya.

Tips Lulus S3 Cepat

Baca juga: UPN Veteran Jawa Timur Kukuhkan Dua Guru Besar Baru, Dorong Riset dan Inovasi Bela Negara

Rizky membagikan rahasia di balik manajemen waktu yang baik yang ia terapkan selama studinya. Ia memilih mengalihkan waktu yang seharusnya bisa dihabiskan untuk hiburan menjadi kegiatan yang bermanfaat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved