Berita Viral

Sosok Bhima Yushistira, Direktur Eksekutif Celios yang Sebut Menkeu Purbaya Jago Bikin Gimik

Inilah sosok Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) yang menyebut Menkeu Purbaya jago gimik.

Editor: Musahadah
kolase instagram
GIMIK - Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Celios yang menyebut Menkeu Purbaya jago gimik. Katanya, guyuran dana Rp 200 triliun ke bank himbara tidak berdampak ke UMKM. 

"Itu enggak dirasakan sama masyarakat bawah. Jadi orang ngelihat ini uang gimana sebenarnya. Jadi pas Purbaya gantiin Sri Mulyani 'tesisnya beda dong, saya sama Sri Mulyani'. Sri Mulyani itu jaga defisit di bawah 3 persen ketat, Purbaya ini akan lebih agresif. Nah kira-kira kan gitu statementnya," ujarnya lagi.

Menurut Bhima, keagresifan Purbaya dalam melakukan terobosan-terobosan itu justru dikhawatirkan tidak akan berdampak pada lapangan pekerjaan atau program-program yang bisa kesejahteraan rakyat.

"Tapi keagresifannya dia, nah itu khawatir masuk ke program-program yang enggak ngaruh ke lapangan kerja, enggak ngaruh kepada program-program yang bisa meningkatkan kesejahteraan," ucapnya.

Dengan demikian, Bhima mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan oleh Pemerintah akan sulit tercapai di tahun 2025 ini.

"Jadi pertumbuhan ekonominya yang dijanjikan 8 persen itu hampir dipastikan susah tercapai tahun ini," tutur Bhima.

Siapakah Bhima Yudhistira

Bhima Yudhistira merupakan Direktur Eksekutif Celios, lembaga think-tank yang fokus pada analisa makro-ekonomi, moneter, transisi energi, dan tata kelola mineral kritis.

Bhima menempuh pendidikan S1 di FEB Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

Dia lalu melanjutkan program master di University of Bradford, Inggris.

Sejak kemunculan Purbaya kali pertama sebagai Menkeu menggantikan Sri Mulyani, Bhima mengkritisi. 

Menurut Bhima, keputusan digantinya Sri Mulyani oleh Purbaya Yudhi ini belum tentu bisa dinilai 100 persen positif.

Bhima langsung menyoroti blunder Purbaya saat memberikan tanggapan adanya 17+8 Tuntutan Rakyat yang belakangan ramai jadi perbincangan publik.

Purbaya mengaku belum mempelajari penuh soal 17+8 Tuntutan Rakyat tersebut.

Namun menurutnya, tuntutan itu hanyalah suara sebagian rakyat kecil saja.

"Saya belum mempelajari itu, saya basically begini, itu kan suara sebagian rakyat kecil kita."

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved