Bangunan Ponpes di Sidoarjo Ambruk

Meski Keluarga Santri Tewas di Ponpes Al Khoziny Ikhlas dan Tolak Santunan, Polisi Tetap Selidiki

Keikhlasan ditunjukkan para keluarga santri yang menjadi korban tewas saat runtuhnya musala ponpes Al Khozini, Sidoarjo pada Senin (29/9/2025). 

Editor: Musahadah
SURYA.co.id/M Taufik
DISELIDIKI - Proses evakuasi santri korban runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo, Minggu (5/10/2025) malam. Hingga Senin (6/10/2025) siang sudah ada 54 korban meninggal dunia dalam tragedi itu. Polda Jatim menyelidiki tragedi ini. 

Dalam kasus ini, tim penyidik akan mengambil barang bukti khusus yang hanya dipahami oleh tim penyidik kepolisian dalam proses penyelidikan.

“Namun TKP yang ada tentu bukannya TKP sebagaimana tindak pidana yang lain. Harus ada Bukti yang memang benar-benar tidak tidak terjamah atau terkontaminasi oleh hal lain. Nah, ini tentu berbeda ya,” terangnya.

Lebih lanjut Ia mengatakan tim penyidik akan melakukan penyelidikan setelah seluruh proses evakuasi dinyatakan tuntas.

Artinya seluruh material bangunan terangngkat

“Dari teman-teman penyidik nanti tentu akan diawali setelah proses evakuasi ataupun pembongkaran, pembersihan sisa material bangunan robohnya bangunan pada Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo ini selesai,” bebernya.

Oleh sebab itu, polisi berkoordinasi dengan tim Basarnas untuk memantau setiap perkembangan proses evakuasi pengangkatan runtuhan.

“Nah, barulah kami nanti akan melangkah proses penyelidikan dan nantinya pasti akan kami tindak lanjuti dengan proses penyidikan,” terangnya.

Sementara itu, pakar konstruksi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang terlibat proses evakuasi, Mudji Irawan mengatakan bahwa tim kepolisian mengambil sejumlah sampel dari lokasi runtuhan.

"Ada delapan buah beton core drill, dan 20 buah tulangan dengan berbagai diameter," kata Mudji, Senin (6/10/2025).

Mudji bilang sampel bangunan tersebut akan diuji oleh pihak kepolisian dan tim ahli akan dimintai keterangan lebih lanjut.

"Untuk pengujian teknis mutu material beton dan tulangan," imbuhnya.

Bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo mengalami ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan shalat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).

Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.

Dari hasil penanganan runtuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo selama sepekan berjalan, korban yang terevakuasi sebanyak 170 orang.

Korban yang selamat sebanyak 104 orang, sebagian masih menjalani perawatan di rumah sakit terdekat.

Korban meninggal dunia sejauh ini berjumlah 66 orang, tujuh di antaranya berupa bagian tubuh.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Kumpulkan Sejumlah Barang Bukti dari Runtuhan Ponpes Al Khoziny"

 

 

 

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved