Berita Viral

Mengapa Pertamina Ngaku Rugi Meski Jual BBM Lebih Mahal dari Malaysia? Ini Kata Mereka: Berlawanan

Pertamina tanggapi isu kerugian akibat perbandingan harga BBM dengan Malaysia, tekankan faktor konsumsi, impor, dan distribusi nasional.

Wikipedia
PERTAMINA RUGI - Ilustrasi gedung Pertamina. Begini alasan Pertamina Ngaku Rugi Meski Jual BBM Lebih Mahal dari Malaysia. 

Kondisi ini membuat biaya pengiriman BBM ke seluruh wilayah Nusantara jauh lebih mahal dibanding Malaysia yang sebagian besar berupa daratan.

“Poinnya saya pikir bukan soal untung-rugi, tapi bagaimana pelayanan dan distribusi bisa menjangkau seluruh wilayah NKRI terutama BBM bersubsidi ataupun nonsubsidi,” lanjutnya.

Pertamina Tetap Setor Laba ke Negara

Roberth menegaskan bahwa sebagai BUMN, Pertamina tidak diperbolehkan merugi. Ia mengingatkan bahwa keuntungan perusahaan selalu dikonsolidasikan dan disetorkan ke negara dalam bentuk dividen.

Meski biaya penyediaan BBM berbeda-beda pada tiap produk, secara keseluruhan Pertamina tetap membukukan keuntungan.

Data resmi perusahaan menunjukkan bahwa laba bersih Pertamina pada tahun buku 2024 mencapai 3,13 miliar dolar AS atau sekitar Rp 49,5 triliun.

Selain itu, kontribusi Pertamina kepada negara juga sangat besar.

Pada periode yang sama, perusahaan energi pelat merah ini menyumbang Rp 401,73 triliun melalui berbagai setoran.

Dengan penjelasan ini, Pertamina menegaskan bahwa isu kerugian yang ramai di media sosial tidak tepat jika hanya dilihat dari sisi perbandingan harga BBM dengan Malaysia.

Fenomena perbandingan harga BBM Indonesia dan Malaysia kerap memicu perdebatan publik.

Namun, jika dicermati lebih dalam, situasi ini tidak bisa hanya dilihat dari sisi harga di pompa bensin. 

Indonesia memiliki tantangan distribusi yang jauh lebih rumit karena bentuk geografisnya sebagai negara kepulauan.

Selain itu, kebutuhan energi nasional yang besar membuat impor menjadi pilihan yang sulit dihindari. Hal ini berbeda dengan Malaysia yang konsumsi domestiknya relatif kecil dan mudah tercukupi oleh produksi dalam negeri.

Bagi saya, penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa isu energi bukan sekadar hitung-hitungan untung-rugi. Ada aspek pelayanan publik, stabilitas ekonomi, bahkan ketahanan nasional yang dipertaruhkan.

Pertamina, sebagai BUMN, punya tanggung jawab ganda: menjaga ketersediaan energi sekaligus memberikan kontribusi nyata kepada negara.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved