Berita Viral

Dedi Mulyadi Datangi Aqua Lagi Usai Heboh Dugaan Pakai Air Sumur Bor, KDM Sebut Iklannya Keliru

Setelah heboh dugaan sumber air Aqua dari sumur bor hingga direspon BRIN dan Kementerian ESDM, Dedi Mulyadi mendatangi Aqua lagi.

Kolase youtube KDM
SUMBER AIR AQUA - Kolase foto momen Dedi Mulyadi sidak Aqua. Hingga beredar Dugaan Pakai Air Sumur Bor. 

SURYA.co.id - Setelah heboh dugaan sumber air Aqua dari sumur bor hingga direspon BRIN dan Kementerian ESDM, Dedi Mulyadi mendatangi Aqua lagi.

Pertemuan antara Dedi Mulyadi dan perwakilan Aqua di Gedung Pakuan, Bandung, Senin (27/10/2025), menjadi sorotan publik setelah videonya diunggah ke media sosial.

Dalam kesempatan itu, Dedi, yang akrab disapa KDM, mengajukan berbagai pertanyaan tajam terkait sumber air yang digunakan perusahaan air minum tersebut.

“Orang bertanya nih hari ini, pertama mana yang lebih berkualitas? Air mata air, air kedalaman 30 meter, air kedalaman 100 meter?” tanya KDM.

Menanggapi hal itu, pihak Aqua menjelaskan bahwa seluruh jenis air memiliki kualitas yang sama selama memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

“Tapi yang punya kedalaman 30 meter dan 100 meter itu lebih aman dari kerentanan, kontaminasi pencemaran itu,” ujar perwakilan Aqua.

KDM kemudian menegaskan kembali, “Artinya bahwa air yang di bawah tanah yang dibor itu jauh lebih terjamin higienitasnya dibanding yang di permukaan.”

Mendengar penjelasan tersebut, KDM menilai ada ketidaksesuaian antara praktik di lapangan dan pesan dalam iklan Aqua yang sering menggambarkan air mengalir dari pegunungan.

“Kalau begitu, jangan iklannya tidak boleh air yang terjun karena itu berpotensi tercemar yang terjun itu. Kan saya harus membaca pikiran konsumen walaupun saya bukan marketing Bapak,” ucapnya dengan nada kritis.

Selain menyoal visualisasi iklan, KDM juga menyinggung dampak pengeboran Aqua di kawasan Subang terhadap potensi bencana alam seperti longsor dan gempa bumi.

Baca juga: Terlanjur Heboh Dugaan Aqua Pakai Air Sumur Bor, Dedi Mulyadi: Tak Ada Tujuan Menjatuhkan

Menurut penjelasan pihak Aqua, kajian dari Badan Geologi menyebutkan bahwa aktivitas eksploitasi air tidak memiliki korelasi dengan pergeseran tanah di wilayah tersebut.

“Dengan adanya eksploitasi kita saat ini memang sudah ada kajian dari Badan Geologi seperti waktu terjadi longsor itu kan ada press release dari penyebab dari longsor itu sendiri jadi memang tidak ada korelasi,” jelas perwakilan Aqua.

KDM juga menanyakan pengaruh pengambilan air oleh perusahaan terhadap pasokan air untuk masyarakat dan pertanian sekitar.

Aqua menyebut bahwa mereka telah melakukan kajian bersama Universitas Padjadjaran (Unpad) terkait neraca air untuk memastikan keseimbangan antara hujan, resapan, dan aliran sungai.

“Jadi neraca air itu berapa sih air hujan yang jatuh? Berapa air hujan yang meresap dan berapa air hujan yang akhirnya mengalir ke sungai?

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved