Nadiem Makarim Tersangka

Sepak Terjang Nono Anwar Makarim, Ayah Nadiem Makarim yang Buat Hotman Paris Bela Mati-matian

Nono Anwar Makarim, ayah Nadiem Makarim bikin Hotman Paris bela mati-matian anaknya di kasus korupsi chromebook. Simak sepak terjangnya.

Kolase tribunnewsmaker dan dokumentasi
AYAH NADIEM - Kolase foto Nadiem Makarim (kiri), Nono Anwar Makarim (tenga) dan Hotman Paris (kanan). 

"Karena semuanya melalui prosedur yang benar, tidak ada mark-up sama sekali," jelasnya.

Baca juga: Kronologi Lengkap Nadiem Makarim dan Jurist Tan Terlibat Korupsi, Ada Grup WA Mas Menteri Core Team

Dengan dasar itu, ia mempertanyakan letak unsur korupsi yang dituduhkan kepada mantan Mendikbudristek tersebut.

"Pertanyaannya, korupsinya dimana? Korupsinya dimana?" ujarnya.

Sebagai perbandingan, Hotman menyinggung kasus yang pernah menimpa mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong.

Menurutnya, Tom juga tidak menerima uang sepeser pun dalam kasus impor gula, namun tetap diadili sebagai terdakwa.

"Sekarang Nadiem Makarim tidak menerima satu sen pun dan juga belum ada bukti memperkaya siapapun. Tapi Nadiem sudah ditahan,” ungkap Hotman.

Hotman pun bertekad mendampingi Nadiem hingga tuntas di pengadilan.
"Kita akan berjuang di pengadilan," katanya.

Dalam pernyataan terbarunya, Hotman bahkan menyebut hanya membutuhkan waktu singkat untuk membuktikan bahwa kliennya tidak bersalah.

"Nadiem Makarim tidak menerima uang satu sen pun, tidak ada mark-up, dan tidak ada pihak yang diperkaya," ucapnya.

Bagi Hotman, tuduhan yang diarahkan kepada mantan menteri itu tidak memiliki pijakan hukum yang kuat.

Ia bahkan menantang agar pembuktian kasus ini digelar langsung di depan Presiden.

"Saya hanya butuh 10 menit untuk membuktikan itu di hadapan Presiden Prabowo," tegasnya.

Rekam Jejak Nono Anwar Makarim

Nono Anwar Makarim dikenal sebagai seorang intelektual, advokat, dan tokoh pemikir hukum yang berpengaruh di Indonesia.

Ia lahir di Pekalongan pada 22 Juni 1938. Sejak muda, Nono dikenal memiliki ketertarikan kuat pada dunia hukum dan filsafat, yang kemudian membentuk jalan hidupnya sebagai seorang pengacara sekaligus cendekiawan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved