Ini Dalang Besar Penculikan Bos Bank Plat Merah Menurut Susno Duadji, Cuma Satu, Eksekusinya Ceroboh

SURYA.co.id - Mantan Kabareskrim Komjen (purn) Susno Duadji menduga ada dalang besar di balik penculikan dan pembunuhan yang menewaskan Mohamad Ilham Pradita (37), kepala cabang (Kacab) atau bos bank plat merah (BUMN) di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.  

Menurut Susno, dalang sebenarnya itu bukan semua dari empat orang yang sudah ditangkap yakni DH alias Dwi Hartono, YJ, AA dan C alias Ken. 

Namun, bisa satu diantara empat orang itu, atau bahkan bos di atas mereka. 

"Karena tidak mungkin empat orang ini, punya masalah dengan satu orang ini. Sama lagi masalahnya," katanya dikutip dari tayangan TVOne pada Rabu (27/8/2025).

Menurut Susno, bisa jadi empat orang ini bersahabat, saling menasehati dan saling membuat rencana karena salah satu yang punya masalah pokok. 

Baca juga: Gelagat Eras Penculik Bos Bank Plat Merah Usai Ditangkap, Kini Mewek di Hadapan Polisi, Minta Maaf

"Kalau 4 punya masalah yang sama, mungkin tidak. Karena bisa jadi, mereka akan mencari penyelesaiannya yang tidak sama. Bisa jadi menculik lalu menghabisi. dan yang lainnya enggak, mungkin hanya menabrak mobilnya saja," tutur Susno. 

Sementara terkait kemungkinan satu orang atau bos besar di atas 4 orang ini, menurut Susno hal itu sangat memungkinkan. 

Dan itu bisa menjadi tambahan pelaku yang akan ditangkap polisi selanjutnya. 

Sebelumnya, polisi telah menangkap 15 orang di kasus ini. 

15 orang tersangka ini terbagi jadi 4 klaster dan punya tugas masing-masing untuk menghilangkan nyawa Ilham Pradipta.

Mulai dari otak atau dalang, tim pengintai yang proper dengan melibatkan teknologi, tim penculikan hingga yang bertugas membuang jasad Ilham Pradipta.

Berikut peran masing-masing pelaku:  

1. Aktor Intelektual (Dalang Perencanaan)

DH (Dwi Hartono) – pengusaha bimbingan belajar online, ditangkap di Solo
YJ – rekan DH dalam perencanaan, ditangkap di Solo
AA – bagian dari tim perencana, ditangkap di Solo
C alias Ken – ditangkap di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara

 2. Klaster Pengintai

F – diduga oknum aparat, masih dalam pendalaman
RS (Rohmat Sukur) – bertugas membuntuti korban sebelum penculikan serta menyiapkan Tim IT.