11 Tahun Dolly Surabaya Ditutup
Melihat Geliat Usaha Sepatu di Eks Dolly Surabaya, KUB Mampu Jaya Akui Masih Terima Dukungan Pemkot
KUB Mampu Jaya hingga hari ini masih bertahan memproduksi sepatu dan sandal pesanan pabrik di eks lokalisasi Dolly Surabaya
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: irwan sy
Ringkasan Berita:
- KUB Mampu Jaya (fokus produksi sepatu/sandal/sliper hotel) bertahan selama 11 tahun di eks bekas Wisma Barbara Dolly.
- Kelompok ini masih menerima dukungan fasilitas gratis dari Pemkot Surabaya (tempat usaha, listrik, air) sejak penutupan Dolly 2014.
- Jumlah anggota aktif menyusut dari 30 menjadi 16 orang yang bekerja dengan sistem borongan.
- Ketua KUB harap Pemkot tidak hanya menyediakan fasilitas, tetapi juga menggiatkan pendampingan, sharing, dan kunjungan rutin agar UKM lain tidak meredup.
SURYA.co.id, SURABAYA – Sudah 11 tahun lebih kawasan lokalisasi Dolly resmi ditutup pada Juni 2014.
Lokasi ini berubah menjadi denyut usaha kecil, salah satunya Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mampu Jaya yang hingga hari ini masih bertahan, bahkan tetap menerima dukungan fasilitas dari Pemkot Surabaya.
Baca juga: Unesa Dorong Pendidikan Inklusif Anak di Eks-Lokalisasi Lewat Sekolah Budaya Gang Dolly Surabaya
KUB Mampu Jaya fokus memproduksi sepatu dan sandal pesanan pabrik, serta sliper hotel yang dianggap sebagai produk paling stabil permintaannya.
Rumah produksi mereka yang berada di bekas Wisma Barbara, jantung kawasan eks Dolly.
Ketua KUB Mampu Jaya, Atik Triningsih, mengatakan bahwa dukungan pemerintah masih mereka rasakan hingga kini.
Sejak tahun pertama pasca-penutupan Dolly, kelompoknya diberi ruang usaha oleh Pemkot Surabaya.
Hingga kini, mereka masih diperbolehkan menggunakan gedung tersebut tanpa biaya sewa.
“Tempat ini milik Pemkot. Kami diberi izin menempati, dan listrik serta air juga ditanggung pemerintah. Itu dukungan yang masih terus kami terima sampai sekarang,” ujar Atik, Kamis (20/11/25).
Fasilitas Gratis Jadi Penopang
Bagi para anggota KUB, keberadaan fasilitas gratis itu menjadi penopang penting untuk menjaga produksi tetap berjalan di tengah fluktuasi pesanan.
Ia menceritakan pada tahun-tahun awal pendirian, KUB Mampu Jaya memiliki sekitar 30 anggota yang aktif mengikuti pelatihan dan program pendampingan.
Namun semakin ke sini, jumlah tersebut menyusut. Kini hanya tersisa 16 anggota yang benar-benar aktif.
Menurut Atik, sebagian memilih bekerja dari rumah karena pendapatan tidak setinggi masa awal pemulihan pasca-penutupan Dolly.
Yang tersisa adalah mereka yang sudah stabil secara keahlian dan komitmen.
“Yang bertahan ini (16 anggota) ya yang sudah settle,” ujarnya.
liputan khusus
breaking news
TribunBreakingNews
Dolly
Surabaya
Dolly Surabaya ditutup
KUB Mampu Jaya
pengusaha sepatu
pengusaha sepatu di Dolly
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Meaningful
Multiangle
Eksklusif
| Jumlah Kuota Haji 2026 Jadi 42 Ribu, Kemenag Jatim: Naik 7000 Kuota Dibandingkan 2025 |
|
|---|
| Tiket Persik Kediri Vs Semen Padang Dijual Terbatas 5000 Kuota, Harga Mulai Rp35 Ribu, Penjualan H-3 |
|
|---|
| Sosok Anwar Iskandar Ketua Umum MUI yang Baru: Lahir di Banyuwangi, Anak Pendiri Ponpes Mambaul Ulum |
|
|---|
| Ramalan Cuaca Surabaya Hari Ini 23 November 2025: Didominasi Berawan, Potensi Hujan pada Siang Hari |
|
|---|
| Breaking News - Persebaya Surabaya Resmi Berpisah Dengan Eduardo Perez, Pengganti Tinggal Diumumkan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/USAHA-SEPATU-DI-DOLLY-Ketua-KUB-Mampu-Jaya-Atik-memperlihatkan-de.jpg)