Kasus Pesta Gay di Surabaya

Pesta Asusila Pria Penyuka Sesama Jenis di Surabaya, Aktivis Dede Oetomo: Tak Semua Suka Ramai-Ramai

Pakar Sosial & Aktivis Kesetaraan Gender-Seksual, Dede Oetomo, menyebutkan tidak semua pria penyuka sesama jenis ingin melakukan pesta asusila

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: irwan sy
Luhur Pambudi/TribunJatim.com
PESTA ASUSILA - Pakar Sosial & Aktivis Kesetaraan Gender-Seksual, Dede Oetomo. Ia menyebutkan tidak semua pria penyuka sesama jenis (gay) menginginkan atau gemar melampiaskan hasratnya dengan cara beramai-ramai seperti pesta seks para pria yang digerebek Anggota Polrestabes Surabaya di sebuah hotel kawasan Wonokromo Surabaya. 

Dede mengakui dirinya senang jika pihak Polisi berhasil mendeteksi lebih awal terhadap potensi penyakit menular yang diidap oleh beberapa orang tersangka.

Meskipun ia menganggap bahwa proses untuk mengetahui kondisi kesehatan dari para tersangka tersebut dilakukan secara serampangan.

Mengapa demikian, Dede menjelaskan, para tersangka itu seharusnya di awal diberikan kesempatan memilih antara berkenan atau tidak menjalani tes pemeriksaan penyakit menular tersebut.

Karena, tes kesehatan untuk mendeteksi potensi penyakit menular harus dilakukan dengan kerelaan si pasien itu sendiri.

"Yapi sebetulnya di sini saya kira dengan terhormat itu pihak polisi agak ketinggalan ya. obatnya HIV itu ada sekarang. Jadi kalau misalnya positif enggak usah heboh," jelasnya.

Kemudian menyoal mengenai penyediaan tempat penahanan khusus terhadap para tersangka yang terkonfirmasi positif penyakit menular.

Dede mengaku tak merasa risau perihal tersebut, karena meyakini bahwa pihak Polisi secara otomatis bakal menyediakan tempat khusus semacam itu.

Karena, sebenarnya, penyakit yang diidap oleh beberapa tersangka itu, sudah ditemukan obatnya.

Bahkan, seandainya nanti sudah dipindahkan penahanannya di Lembaga Pemasyarakatan, para tersangka itu akan diberikan obat dan pendampingan medis khusus.

"Iya, terserah (dipisah) gitu mungkin. Bisa juga dipisah supaya mereka enggak dibully sama tahanan-tahanan lain yang kadang-kadang anti gay juga gitu kan," terangnya.

Lalu, secara umum, apa yang membentuk kecenderungan seorang memiliki orientasi seksual berbeda, seperti pria menyukai pria.

Dede mengatakan tidak ada yang dapat mengetahui secara pasti, apa penyebabnya.

Karena ia menganggap kecenderungan tersebut pemberian dari pencipta, bukan dipengaruhi atau ditentukan entitas lain.

"Sekarang kita enggak tahu peduli apa penyebabnya itu apa mengapa. Yang jelas pokoknya ada orang seperti itu," ungkapnya.

Dede menganggap para pakar yang banyak berteori mengenai fenomena kecenderungan seksual berbeda, tidak pernah bisa mengenal secara langsung dan dekat dengan orang seseorang tersebut.

Sumber: Surya
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved