BPBD Mojokerto Gelar Pelatihan Vertical Rescue untuk Tingkatkan Kapasitas Penanganan Bencana

BPBD Mojokerto, Jatim, gelar pelatihan vertical rescue untuk relawan dan anggota BPBD guna tingkatkan kemampuan penanganan bencana dataran tinggi

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumentasi BPBD Kabupaten Mojokerto
PELATIHAN - Puluhan anggota BPBD dan potensi relawan saat pelatihan vertical rescue dan PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat) di Obech Adventure Cangar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (20/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • BPBD Mojokerto, Jatim, melatih 65 peserta vertical rescue dan PPGD di Obech Adventure Cangar untuk kesiapsiagaan bencana.
  • Basarnas Surabaya dampingi pelatihan teknik knots, ascending, descending hingga penggunaan peralatan keselamatan.
  • Pelatihan perkuat kemampuan evakuasi longsor dan korban sumur, dengan penekanan SOP dan K3 di lapangan.

 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - BPBD Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim), menggelar pelatihan vertical rescue dan PPGD bagi anggota BPBD serta relawan di Obech Adventure Cangar, Pacet, Kamis (20/11/2025), untuk meningkatkan kemampuan menghadapi potensi bencana di wilayah dataran tinggi.

Pelatihan Evakuasi Tebing dan Medan Sulit

Puluhan peserta mengikuti pelatihan vertical rescue yang dipusatkan di kawasan Obech Adventure Cangar, Kecamatan Pacet, Mojokerto.

Pelatihan ini, bertujuan memperkuat kemampuan penyelamatan korban pada medan sulit seperti tebing, gedung, menara dan area yang sulit dijangkau.

Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin, menjelaskan bahwa keterampilan vertical rescue sangat penting, mengingat Mojokerto memiliki wilayah dataran tinggi yang rawan longsor, terutama Pacet dan Trawas.

“Kemampuan vertical rescue diperlukan oleh anggota BPBD dan relawan, apalagi wilayah Kabupaten Mojokerto berada di dataran tinggi,” ujar Rinaldi.

65 Peserta, Didukung Basarnas Surabaya

Pelatihan diikuti 65 peserta, terdiri dari 50 relawan dan 15 anggota BPBD. 

BPBD juga melibatkan instruktur dari Basarnas Surabaya.

Tebing setinggi 15–20 meter di sekitar Obech Adventure, dimanfaatkan untuk praktik vertical rescue. 

Para peserta mempelajari teknik dasar seperti knots (tali simpul), ascending, descending hingga penggunaan peralatan wajib seperti harness, carabiner dan perlengkapan keselamatan lainnya.

“Setelah Basarnas memberikan materi pengenalan alat, kemudian dilanjutkan pelatihan langsung di alam,” jelas Rinaldi.

Utamakan SOP dan Keselamatan

Rinaldi menekankan, bahwa seluruh peserta harus mematuhi SOP dan prinsip K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dalam setiap praktik evakuasi.

“Kami sama-sama meningkatkan kompetensi, tetapi tetap mematuhi SOP dan K3 demi keselamatan saat bertugas di lapangan,” tegasnya.

Siap Hadapi Longsor dan Evakuasi Sumur

Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Mojokerto, Abdul Khakim, menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan penanggulangan bencana, terutama menghadapi kejadian longsor dan evakuasi korban di dalam sumur.

“Kegiatan ini memperkenalkan relawan pada teknik evakuasi, sehingga saat bencana terjadi mereka dapat segera melakukan penyelamatan,” ungkapnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved