Mikroplastik Sudah Cemari Air Hujan di Gresik, Mahasiswi USG Tuding Pembakaran Sampah Terbuka

"Analisis awal menunjukkan, seluruh sampel air hujan di Gresik telah terkontaminasi mikroplastik," imbuhnya. 

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
istimewa
PAPARAN MIKROPLASTIK - Mahasiswi USG Gresik menunjukkan sampel air hujan yang mengandung mikroplastik di wilayah Kabupaten Gresik, pada 19 Pebruari 2025. 
Ringkasan Berita:
  • Himpunan Mahasiswa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (HMPK3) Universitas Sunan Gresik (USG) meneliti kadar mikroplastik pada air hujan.
  • lembaga pendidikan, organisasi lingkungan dan pemda didorong memperkuat pemantauan kualitas udara dan mengurangi sumber polusi.
  • Paparan mikroplastik di udara  kaena marak pembakaran sampah secara terbuka, sehingga partikel ikut turun bersama curah hujan yang cukup tinggi 

 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Himpunan Mahasiswa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (HMPK3) Universitas Sunan Gresik (USG), menemukan kadar mikroplastik pada air hujan di wilayah Gresik.

Ayu Sakinah Putri Arrochman, penggagas kegiatan dan mahasiswi K3 USG mengatakan, pengambilan sampel dilakukan pada 16 dan 19 Pebruari 2025.

Dan ada empat titik yang menjadi sampel pengambilan, yaitu Kecamatan Wringinanom, Bunder Kecamatan Kebomas, Gresik Kota Baru (GKB) Kecamatan Manyar.

"Pengambilan sampel saat hujan berlangsung. Diikuti analisis visual laboratorium dan identifikasi jenis partikel yang dilakukan oleh tim riset Ecoton," kata Ayu Sakinah dalam rilisnya, Rabu (19/11/2025). 

Ayu Sakinah menambahkan, penelitian ini merupakan bagian dari penerapan materi Kesehatan Lingkungan, sekaligus respons terhadap meningkatnya kekhawatiran publik setelah Ecoton menemukan mikroplastik pada air hujan di kota-kota besar, seperti Surabaya, Malang dan Jakarta.

"Analisis awal menunjukkan, seluruh sampel air hujan di Gresik telah terkontaminasi mikroplastik," imbuhnya. 

Rincian tersebut di wilayah Kecamatan Wringinanom ada 12 partikel per liter terdiri dari 10 fiber dan 2 fragmen. Kemudian di wilayah GKB, Kecamatan Manyar, ada 18 partikel per liter, ada 8 fiber, 7 fragmen dan 3 filamen. 

Sedangkan di wilayah Bunder, Kecamatan Kebomas ada 21 partikel per liter, ada 18 fiber dan 3 fragmen. Sementara di wilayah Kecamatan Manyar ada 25 partikel per liter, terdiri dari 19 fiber, 5 fragmen dan 5 filamen. 

Pembakaran Sampah Terbuka

"Data ini mengindikasikan, paparan mikroplastik di udara wilayah Gresik cukup tinggi. Mengingat masih marak pembakaran sampah secara terbuka, sehingga partikel tersebut ikut turun bersama curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari ini," katanya.

Dari temuan tersebut, Ayu Sakinah selaku penggagas kegiatan dan mahasiswi K3 USG mendorong lembaga pendidikan, organisasi lingkungan dan pemda untuk memperkuat pemantauan kualitas udara dan mengurangi sumber polusi mikroplastik.

"Kehadirannya mikroplastik dalam air hujan, menandakan adanya polusi tingkat tinggi yang berdampak pada kesehatan masyarakat dalam jangka panjang," pungkasnya. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved