Breaking News

Harga Sayur di Lamongan Naik Dua Kali Lipat, Cuaca Ekstrem Jadi Pemicu

Harga sayur di Lamongan, Jatim, naik dua kali lipat akibat cuaca ekstrem dan permintaan MBG. Pedagang dan pembeli keluhkan beban operasional.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Hanif Manshuri
HARGA SAYUR NAIK - Suasana pasar tradisional di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Jumat (21/11/2025). Dalam sepekan terakhir, harga sayuran di sejumlah pasar tradisional wilayah Lamongan, melonjak tajam. 
Ringkasan Berita:
  • Harga sayur di Lamongan, Jatim, melonjak dua kali lipat akibat cuaca ekstrem dan permintaan program MBG.
  • Pedagang dan pembeli mengeluhkan tingginya harga serta terbatasnya pasokan.
  • Pemkab Lamongan berharap harga segera stabil dan memastikan kenaikan masih terkendali.

 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN – Harga sayur mayur di sejumlah pasar tradisional wilayah Kota Lamongan, Jawa Timur (Jatim), melonjak tajam dalam sepekan terakhir. 

Kenaikan harga dipicu cuaca ekstrem yang menghambat pasokan, serta meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Kondisi tersebut, membuat pedagang dan pembeli sama-sama mengeluh, karena beban operasional ikut meningkat.

Kenaikan Harga Sayur Picu Keluhan Pedagang dan Pembeli

Pedagang Pasar Rakyat Sidomulyo, Rusdiawati, mengatakan pasokan sayuran berkurang karena cuaca buruk. 

Di saat bersamaan, permintaan meningkat dari dapur MBG yang banyak membutuhkan kubis dan sawi daging.

“Pasokan jelas berkurang karena cuaca buruk, ditambah permintaan dari dapur MBG. Banyak yang mencari kubis dan sawi daging,” ujar Rusdiawati, Jumat (21/11/2025).

Beberapa komoditas sayuran yang mengalami kenaikan harga cukup tajam.

  • Kubis dari Rp 10.000 per kilogram (kg), menjadi Rp 20.000 per kg
  • Sawi daging dari Rp 7.000 per kg, menjadi Rp 15.000 per kg
  • Wortel dari Rp 8.000 per kg, menjadi Rp 13.000 per kg
  • Tomat dari Rp 8.000 per kg, menjadi Rp 12.000 per kg
  • Kacang panjang dari Rp 8.000 per kg, menjadi Rp 12.000 per kg

Selain sayuran, bumbu dapur juga ikut naik: 

  • Bawang merah dari Rp 30.000 per kg, menjadi Rp 40.000 per kg
  • Cabai besar dan cabai keriting dari Rp 35.000 per kg, menjadi Rp 60.000 per kg
  • Cabai rawit dari Rp 15.000 per kg, melonjak menjadi Rp 40.000 per kg.

Program MBG dan Cuaca Ekstrem Dinilai Pengaruhi Pasokan

Menurut para pedagang, kenaikan harga tidak hanya karena cuaca buruk, tetapi juga lonjakan permintaan dari dapur-dapur MBG yang membutuhkan stok sayuran segar setiap hari.

Salah satu pembeli, Farikh Hilda, mengaku terdampak lonjakan harga tersebut.

“Ini sangat membebani operasional,” keluhnya.

Pemkab Lamongan Pastikan Harga Tetap Terkendali

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lamongan, Anang Taufik, menegaskan kenaikan harga dipengaruhi hukum pasar.

“Permintaan meningkat, pasokan kurang karena cuaca ekstrem. Tapi kenaikannya tidak sampai mencekik,” ujarnya.

Anang berharap, harga komoditas dapat segera stabil. Pemerintah daerah juga diharapkan menambah pasokan dari daerah lain, atau memberikan subsidi kepada petani lokal sebagai langkah stabilisasi harga.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved