Dua OPD Pemkab Lamongan Kerja Cepat Atasi Genangan Akibat Hujan Ekstrem
Pemkab Lamongan, Jatim, bergerak cepat atasi genangan dengan pemantauan drainase, kolam retensi dan normalisasi saluran saat hujan ekstrem.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Cak Sur
Ringkasan Berita:
- Dua OPD di Pemkab Lamongan, Jatim, pantau dan bersihkan drainase akibat curah hujan hingga 117,5 mm.
- Kolam retensi Sidokumpul dan normalisasi saluran bikin genangan cepat surut.
- Sampah masih jadi hambatan aliran, normalisasi drainase terus dilanjutkan.
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan melalui dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bergerak cepat memantau, dan membersihkan drainase kota setelah genangan air kembali muncul akibat curah hujan ekstrem yang mencapai 117,5 mm.
Genangan air yang kerap muncul di ruas jalan perkotaan Lamongan setiap turun hujan, menjadi perhatian serius Pemkab Lamongan.
Dua OPD, yakni Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPRKPCK) serta Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA), sejak dua hari terakhir intens memantau kondisi drainase, untuk memastikan tidak terjadi sumbatan.
Kepala DPRKPCK Lamongan, M Fahrudin Ali Fikri, menyebut tingginya intensitas hujan menjadi faktor utama kemunculan genangan.
Curah hujan yang biasanya berada di kisaran 50 mm, kini melonjak menjadi 106,5 mm, bahkan sempat mencapai 117,5 mm pada malam hari.
“Curah hujan sangat tinggi, kemarin malam mencapai 117,5 mm,” ujar Fahrudin, Rabu (19/11/2025).
Koordinasi Dua OPD dan Peran Kolam Retensi
Untuk meminimalkan genangan, Pemkab Lamongan melakukan pemantauan terpadu, termasuk pembersihan saluran kecil hingga besar, agar air mengalir ke pembuangan di sisi utara kota.
Fahrudin menjelaskan, kondisi genangan kini jauh berbeda dibanding dua tahun lalu.
Adanya kolam retensi Sidokumpul, dan normalisasi drainase yang dilakukan berkelanjutan, membuat genangan lebih cepat surut.
“Kolam ini menjadi penampung sementara, sehingga volume air di jalur perkotaan dapat dikendalikan. Minimal genangan tidak bertahan lama,” jelas Fahrudin.
Dua tahun lalu, hujan 25 mm saja bisa menyebabkan banjir di Lamongan. Kini, meski hujan deras, genangan menghilang dalam waktu singkat.
Kajian Sistem Perpompaan untuk Titik Rawan
Dengan kontur Lamongan yang rendah, pemerintah juga mengkaji penerapan sistem perpompaan sebagai solusi tambahan untuk mempercepat aliran air. Sebab, tidak semua saluran bisa diperbesar.
Fahrudin menegaskan, bahwa saluran disebut bermasalah apabila air tidak mengalir.
Namun saat hujan deras malam sebelumnya, seluruh saluran tetap bergerak, sehingga genangan cepat surut.
Pemkab Lamongan
hujan ekstrem
banjir Lamongan
Lamongan
Kabupaten Lamongan
DPRKPCK Lamongan
Dinas PU SDA Lamongan
M Fahrudin Ali Fikri
Syaikhu Rahman
Meaningful
Multiangle
drainase
| Cek Kesehatan Kemenkes 2025 : Kisah Dewi Perawat Lulusan Unair Menjaga Nyawa di Ujung Maluku |
|
|---|
| 14 Poin Utama KUHAP Baru Disahkan DPR RI, Termasuk Hak Tersangka hingga Kontrol Aparat |
|
|---|
| KAI Daop 8 Surabaya Temukan 1.839 Barang Pelanggan Lewat Layanan Lost and Found Senilai Rp 1,26 M |
|
|---|
| Eri Cahyadi dan Emil Dardak Kawal Sengketa Tanah Eigendom Warga Surabaya di DPR RI |
|
|---|
| Mitigasi Hidrometeorologi di Desa Bendoroto Trenggalek, Tanam 25.000 Rumput Vetiver |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Dua-OPD-Pemkab-Lamongan-Kerja-Cepat-Atasi-Genangan-Akibat-Hujan-Ekstrem.jpg)