Jaga Keselamatan Saat Cuaca Ekstrem, Pendakian Pendek Tahura Raden Soerjo Mojokerto Dibatasi

"Pengelola harus juga memperhatikan aspek keselamatan pendaki, sekaligus pemulihan ekosistem," kata Agustiningtyas.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Deddy Humana
TAHURA R Soerjo Mojokerto
CUACA EKSTREM - Petugas melakukan patroli di sepanjang jalur wisata minat khusus pendakian pendek, tepatnya di jalur pendakian Gunung Pundak kawasan Tahura Raden Soerjo, Kabupaten Mojokerto. Patroli hutan mengantisipasi pohon tumbang demi keamanan pengunjung. 

Ringkasan Berita:
  • UPT Tahura Raden Soerjo Mojokerto membatasi pendaki di sejumlah pendakian wisata selama masa cuaca ekstrem untuk menjaga keselamatan pengunjung.
  • Jumlah pendaki dibatasi 00 orang di setiap spot wisata minat khusus pendakian pendek, di antaranya Gunung Pundak, Watu Jengger,Bukit Cendono, Bukit Semar dan lainnya.
  • Selain membatasi jumlah pendaki, petugas juga melakukan patroli di sepanjang jalur pendakian untuk meminimalisir kejadian pohon tumbang.
 

 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Menghadapi resiko saat cuaca ekstrem, kuota pendaki di sejumlah wisata pendakian kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Kabupaten Mojokerto dibatasi.

Pendaki dibatasi maksimal 200 orang di setiap spot wisata minat khusus pendakian pendek, di antaranya pendakian Gunung Pundak, pendakian Watu Jengger, pendakian Bukit Cendono, pendakian Bukit Semar dan lainnya.

Plt Kepala UPT Tahura R Soerjo, Agustiningtyas mengatakan, demi keselamatan pengunjung wisata minat khusus pendakian pendek di kawasan tahura R Soerjo kemungkinan akan diterapkan buka tutup dan dibatasi menyusul cuaca ekstrem

"Wisata pendakian jalur pendek kemungkinan akan buka tutup, tergantung situasi cuaca mulai 16 November 2025 hingga batas waktu yang belum ditentukan. Nantinya di setiap wisata dibatasi maksimal 200 orang per hari," ucap Agustiningtyas melalui sambungan seluler, Minggu (16/11/2025).

Ia menjelaskan, pembatasan dan penutupan tentatif wisata minat khusus pendakian pendek ini mempertimbangkan aspek keamanan dan situasi cuaca ekstrem

"Pengelola harus juga memperhatikan aspek keselamatan pendaki, sekaligus pemulihan ekosistem," kata Agustiningtyas.

Menurutnya, pihaknya intens berkoordinasi guna memastikan kondisi cuaca di objek wisata pendakian. Apabila terjadi cuaca ekstrem seperti hujan intensitas tinggi, kawasan wisata akan segera ditutup.

"Kami selalu berkoordinasi dengan BMKG untuk penutupan tersebut, jika cuaca normal akan kembali dibuka pada wisata minat khusus pendakian pendek," jelasnya.

Agustiningtyas menyebut, trend kunjungan wisatawan pendakian pendek di kawasan Tahura Raden Soerjo Mojokerto mengalami kenaikan. Meski begitu, pihaknya tetap menerapkan kebijakan pembatasan wisatawan.

"Kuota kurang lebih 200 per hari per jalur pendakian, kita pembatasan sudah terpenuhi maka kita tutup wisata pendakiannya," tukasnya.

Agustiningtyas menambahkan, pendakian Arjuno-Welirang ditutup total sampai batas waktu yang belum ditentukan. Bagi pendaki yang sudah booking sebelum penutupan, pada 16 November 2025, masih diperbolehkan.

"Seiring perkembangan cuaca nanti kita akan segera lakukan penutupan, pertengahan November sampai dengan batas yang belum ditentukan. Dalam rangka pemulihan ekosistem alami di kawasan wisata pendakian," tandasnya.

Patroli Hutan Ditingkatkan 

Sementara patroli di kawasan wisata pendakian Tahura ditingkatkan, sebagai antisipasi cuaca ekstrem yang berpotensi pohon tumbang di jalur pendakian.

Kepala RKW 08 Loka Wiyata Surya Claket Tahura R Soerjo, Ni Luh Novyanthi mengungkapkan, petugas melakukan patroli intensif di sepanjang jalur wisata pendakian.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved