4 Fakta Muhammad Ikhlas Thamrin Penemu Bobibos BBM Jerami: Bukan Lulusan Teknik, 10 Tahun Riset

Ringkasan Berita:

• Bobibos adalah bahan bakar nabati berbahan dasar jerami dengan angka oktan mendekati 98.
• Penemu Bobibos, Muhammad Ikhlas Thamrin, adalah lulusan hukum yang menekuni riset energi sejak 2007.
• Teknologi ini diuji langsung di Subang menggunakan traktor diesel dan menunjukkan performa optimal.
• Potensi produksi mencapai jutaan liter per wilayah pertanian, ditambah produk sampingan seperti pakan dan pupuk.

SURYA.co.id - Inilah rangkuman fakta tentang Muhammad Ikhlas Thamrin, penemu Bobibos bahan bakar minyak dari jerami.

Jagat maya dibuat heboh dengan munculnya temuan bahan bakar nabati dari jerami yang memiliki kualitas oktan mendekati RON 98.

Inovasi ini diberi nama Bobibos (Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos), sebuah gagasan kreatif yang dikenalkan oleh Muhammad Ikhlas Thamrin.

Muncul pertanyaan besar, siapa sebenarnya sosok di balik penemuan energi alternatif tersebut?

1. Bukan Lulusan Teknik

Menariknya, Ikhlas Thamrin bukan berasal dari rumpun ilmu teknik.

Ia merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo angkatan 2001.

Selama masa kuliahnya, ia dikenal aktif turun ke jalan untuk menyuarakan keprihatinan terhadap masalah energi nasional.

Ia bahkan mengingat momen ketika ikut aksi menolak kenaikan harga BBM di Jakarta.

“Saya ingat betul pernah berdemo di Jakarta untuk menolak kenaikan harga BBM. Namun, setelah lulus saya mulai berpikir apa yang dapat saya lakukan untuk memberi solusi perihal energi,” ujarnya, dikutip dari situs resmi UNS, Rabu (12/11/2025).

Setelah resmi lulus pada 2005, keinginannya menghadirkan solusi nyata membuatnya menekuni isu energi terbarukan.

2. Dari Kompor Pulsa hingga Visi Ekosistem Listrik Nasional

Pada 2007, Ikhlas memulai riset energi bersama tim kecilnya.

Delapan tahun kemudian, ia mendirikan PT Baterai Freeneg Generasi dan melahirkan produk berbasis pulsa berupa kompor serta motor listrik. 

Teknologi tersebut telah diuji oleh International Certificate Testing Technology (ICTT).

Konsepnya unik: perangkat listrik bisa dioperasikan dengan sistem pulsa token, sehingga pengguna tidak perlu mencari SPKLU untuk mengisi daya.