Persentase Penurunan Stunting Terbanyak, Pemkab Pasuruan Dapat Insentif Fiskal Rp7,15 Miliar

Dengan hasil ini, Kabupaten Pasuruan masuk jajaran top three nasional dalam percepatan penurunan stunting.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Deddy Humana
Humas Pemkab Pasuruan
KERJA KOLEKTIF - Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo mendapat penghargaan dan insentif fiskal berkat kerja kolektif dalam menurunkan angka stuntung dengan persentase terbesar nasional. 
Ringkasan Berita:
  • Pemkab Pasuruan mendapat dana insentif fiskal (DIF) sebesar Rp 7,15 miliar atas keberhasilan menurunkan angka stunting secara siginifikan selama 2025.
  • Persentase penurunan stunting di Pasuruan menjadi yang tertinggi selain Tulungagung dan Madiun.
  • Bupati Pasuruan mengapresiasi jasa para kader posyandu, tenaga kesehatan, puskesmas dan masyarakat yang bekerja kolektif untuk menurunkan stunting.

 

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Kinerja Pemkab Pasuruan dalam menekan angka stunting kembali mendapatkan apresiasi tinggi dari pemerintah pusat.

pada 2025, Kabupaten Pasuruan dinyatakan sebagai salah satu daerah dengan persentase penurunan stunting terbesar kedua secara nasional, mengungguli puluhan daerah lainnya.

Kementerian Keuangan memberikan Dana Insentif Fiskal (DIF) sebesar Rp 7,15 miliar kepada Pemkab Pasuruan sebagai bentuk penghargaan atas prestasi tersebut.

Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo mengatakan, penghargaan itu bukti kerja kolektif seluruh elemen pemerintah hingga masyarakat paling bawah.

“Alhamdulillah, Kabupaten Pasuruan kembali mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat. Tahun ini kita menerima tambahan insentif fiskal Rp 7,15 miliar atas keberhasilan menurunkan stunting,” kata Mas Rusdi, Jumat (14/11/2025).

Pengumuman resmi disampaikan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting 2025 di Jakarta.

Peran kader di desa-desa

Pemerintah menyediakan total Rp 300 miliar untuk 50 daerah dengan capaian terbaik penurunan stunting.

Tiga daerah dengan capaian tertinggi menerima insentif terbesar, yakni Kabupaten Tangerang Rp 7,22 miliar, Kabupaten Pasuruan Rp 7,15 miliar, dan Kota Madiun Rp 7,1 miliar.

Dengan hasil ini, Kabupaten Pasuruan masuk jajaran top three nasional dalam percepatan penurunan stunting.

Mas Rusdi menyebut, keberhasilan ini bukan hasil kerja satu lembaga, melainkan gerakan serentak yang melibatkan tenaga kesehatan, perangkat desa, kader posyandu, hingga masyarakat.

“Ini keberhasilan kita semua. Mulai dari puskesmas, desa, hingga kader Posyandu yang setiap hari turun ke lapangan memastikan balita dan ibu hamil mendapat layanan terbaik,” urainya.

Dalam acara Rakornas tersebut, penghargaan dan insentif diterima oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan yang mewakili bupati.

Pemkab Pasuruan memastikan bahwa dana insentif ini akan digunakan untuk memperkuat intervensi dan layanan gizi agar penurunan stunting agar dapat terus berlanjut dan memberi dampak lebih luas bagi masa depan anak Pasuruan. ******

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved