Cermin Pasuruan Inklusif Berkeadilan, DPRD Akan Perjuangkan Kebutuhan Dan Aspirasi Masyarakat Hindu

Puja menyoroti keberadaan Pasraman, lembaga pendidikan agama Hindu yang berperan penting dalam pembentukan kharakter generasi muda

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Deddy Humana
surya/galih lintartika
ASPIRASI HINDU - Ketua DPRD Pasuruan, Samsul Hidayat menerima audensi perwakilan umat Hindu Dharma yang meminta pemda memberi perhatian setara seperti kepada pemeluk umat beragama lainnya, Rabu (5/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • PHDI Pasuruan beraudensi dengan DPRD Pasuruan untuk meminta perhatian pemda terhadap berbagai kegiatan keumatan yang selama ini diadakan mandiri.
  • Pasraman yang merupakan lembaga pendidikan agama Hindu berperan penting dalam pembentukan kharakter generasi muda.
  • Ketua DPRD Pasuruan berjanji memperjuangkan aspirasi umat Hindu karena Pasuruan merupakan rumah bagi semua umat beragama.

 

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Kabupaten Pasuruan menjadi daerah dengan nuansa Islam tetapi kebersamaan dengan umat agama lain juga sangat kuat, salah satunya pemeluk Hindu. DPRD Kabupaten Pasuruan pun menyatakan siap memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan umat Hindu di Pasuruan.

Komitmen itu disampaikan Ketua DPRD Samsul Hidayat usai menerima audiensi dari sejumlah perwakilan umat Hindu yang tergabung dalam Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI), Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah), dan Pecalang, Rabu (5/11/2025) siang.

Rombongan umat Hindu datang ke gedung dewan untuk bersilaturahimi sekaligus menyampaikan beberapa usulan penting terkait kegiatan keagamaan, pendidikan pasraman, serta kebutuhan kelembagaan PHDI.

Mereka diterima langsung Ketua DPRD, Samsul Hidayat bersama Ketua Komisi II, Agus Setya Wardana dan Ketua Komisi IV, Andri Wahyudi.

Puja Wasista, Sekretaris PHDI Kabupaten Pasuruan menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dewan. Dalam pertemuan itu, Puja menjelaskan ada lebih dari 12.000 umat Hindu di Pasuruan yang tersebar di wilayah Tutur, Tosari, Puspo.

Ia mengungkapkan, umat Hindu selama ini menjalankan berbagai kegiatan keagamaan seperti Hari Raya Nyepi dan Kasada secara mandiri, artinya belum mendapat banyak perhatian pemerintah.

“Kami mohon dukungan agar dalam kegiatan keagamaan, umat Hindu mendapat perhatian sama seperti umat lainnya,” ujar Puja.

Puja juga menyoroti keberadaan Pasraman, lembaga pendidikan agama Hindu yang berperan penting dalam pembentukan kharakter generasi muda. 

Dari 21 Pasraman di Kabupaten Pasuruan, sebagian besar masih berjalan mandiri tanpa dukungan operasional yang memadai. "Kalau ada perhatian pemerintah, Pasraman bisa lebih hidup dan semua bisa beroperasi,” sambungnya.

Kegiatan Hindu Tanpa Dukungan Pemda

Ketua Komisi II, Agus Setya Wardana yang juga merupakan tokoh Hindu asal Tengger menegaskan, pihaknya akan memperjuangkan aspirasi tersebut agar bisa masuk dalam program prioritas daerah tahun 2026.

“Kami ingin pemerintah memberi perhatian kepada umat Hindu tanpa mengesampingkan umat lainnya. Ini bentuk keadilan sosial bagi semua,” tegas Agus.

Ketua DPRD Samsul Hidayat menegaskan, DPRD dan Pemkab Pasuruan memiliki tanggung jawab moral serta konstitusional untuk memberikan ruang dan perhatian yang sama kepada seluruh umat beragama.

Menurut Samsul, kegiatan seperti pawai Ogoh-ogoh dan tradisi umat Hindu lainnya adalah bagian dari kekayaan budaya Pasuruan yang harus dijaga dan dilestarikan.

“Kehadiran PHDI menjadi bukti nyata semangat pluralitas dan kebersamaan. Kami akan memperjuangkan aspirasi yang disampaikan, mulai pembangunan kantor PHDI, bantuan operasional Pasraman, insentif guru Pasraman, hingga dukungan untuk kegiatan budaya Hindu,” kata Samsul.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved