Belasan Rumah Dan Sekolah di Jombang Berantakan Akibat Hujan Angin, Sebagian Wilayah Turun Hujan Es

Stevy menjelaskan, kondisi ini merupakan dampak dari masa peralihan musim serta pengaruh anomali atmosfer global.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Deddy Humana
BPBD Jombang
BENCANA ANGIN - Rumah warga di Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang hampir ambruk akibat terdampak angin kencang, Minggu (2/11/2025). BPBD Jombang siapkan Tim waspada 24 jam. 

SURYA.CO.ID, JOMBANG - Bencana angin bersama hujan kembali membawa petaka di Kabupaten Jombang, Minggu (2/11/2025). Belasan rumah dan sekolah mengalami kerusakam ketika angin berhujan menerjang sejumlah wilayah di Kota Santi itu. 

Terjangan angin datang tiba-tiba, berimbas rumah-rumah warga dan satu bangunan sekolah mengalami kerusakan cukup parah.

Kepala Seksi Pusdalops BPBD Jombang, Stevy Maria mengatakan, pihaknya menerima sedikitnya sembilan laporan kerusakan yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Jombang, Jogoroto, dan Diwek.

“Hingga sore ini, tim masih melakukan kaji cepat di lapangan. Sementara ini ada sembilan titik terdampak di tiga kecamatan. Kerusakannya beragam, mulai atap rumah beterbangan, tembok roboh, hingga pohon tumbang,” ucap Stevy, Minggu (2/11/2025).

Beberapa lokasi yang dilaporkan terdampak antara lain Desa Balongbesuk, Desa Ceweng, Jatirejo Tebuireng, Desa Bandung, serta Kelurahan Sengon. Angin juga dilaporkan menyebabkan kerusakan di sekitar Stasiun Jombang dan kawasan Pondok Pesantren di Tebuireng.

Di wilayah perkotaan, Dusun Geneng, Desa Jombatan, menjadi salah satu titik dengan kerusakan terparah. Sejumlah rumah warga dan satu sekolah dasar mengalami kerusakan di bagian atap dan tembok pembatas.

“Anginnya datang mendadak bersamaan dengan hujan deras. Ada pohon tumbang menimpa rumah warga dan pagar sekolah. Sekitar empat rumah di sini rusak cukup berat, terutama bagian dapur dan ruang tamu,” ujar Prilirianto, Ketua RW setempat dalam keterangan yang diterima media ini. 

Meski demikian, ia bersyukur tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. “Hanya kerugian materiil saja. Warga sempat panik karena suara angin kencang sekali,” tambahnya.

Selain angin kencang, fenomena hujan es juga dilaporkan terjadi di kawasan Jogoroto, menambah daftar dampak cuaca ekstrem di wilayah Jombang di hari yang sama.

Stevy menjelaskan, kondisi ini merupakan dampak dari masa peralihan musim serta pengaruh anomali atmosfer global.

“Kita sedang berada pada masa transisi dari kemarau ke penghujan. Aktivitas siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia, seperti Seroja, serta fenomena La Nina turut meningkatkan potensi hujan lebat dan angin kencang,” ungkapnya.

BPBD Jombang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. 

Warga diminta segera mencari tempat aman saat hujan disertai angin kencang dan melaporkan jika terjadi kerusakan kepada perangkat desa atau petugas BPBD.

“Petugas kami siaga 24 jam. Kami juga terus memantau kondisi cuaca dari BMKG untuk langkah antisipasi lebih lanjut,” pungkas Stevy. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved