Gandeng Pihak Swasta, Pemkab Lamongan Tingkatkan Kualitas Lingkungan Hidup

Kerja sama ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup melalui berbagai program dan kolaborasi strategis.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Hanif Manshuri
Peluncurun Laboratorium pengujian lingkungan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Selasa (18/10/2025). Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamongan akan menggandeng pihak swasta, seperti PT Dowa Eco System Indonesia (DESI), 
Ringkasan Berita:
  • Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamongan menggandeng pihak swasta PT Dowa Eco System Indonesia (DESI), meluncurkan Laboratorium  Pengujian Lingkungan di Lamongan.
  • Kerjasama ini untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup melalui berbagai program dan kolaborasi strategis.
  • Laboratorium ilengkapi dengan perangkat analisis berteknologi tinggi yang mampu melakukan berbagai pengujian lingkungan, seperti analisis kimia dan biologi pada limbah padat dan cair.

 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamongan menggandeng pihak swasta PT Dowa Eco System Indonesia (DESI), dengan meluncurkan Laboratorium  Pengujian Lingkungan di Lamongan.

Kerja sama ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup melalui berbagai program dan kolaborasi strategis.

"Hadirnya laboratorium ini akan sangat membantu, terutama dalam pemenuhan kebutuhan uji kualitas air, udara, maupun limbah. Ini juga menguntungkan bagi pelaku usaha, karena mereka bisa lebih mudah memenuhi kewajiban pengujian kualitas lingkungan," kata Plt  Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamongan, Andhy Kurniawan saat peluncuran laboratorium, Selasa (28/10/2025).

Baca juga: Lestarikan Benih Lokal Nusantara, Pemuda Solokuro Lamongan Diganjar Penghargaan

Dikatakan, kehadiran Lab Lingkungan PT DESI akan semakin mendekatkan layanan pengujian kualitas lingkungan bagi masyarakat dan pelaku usaha.

Data kinerja pengelolaan lingkungan tahun 2025 menunjukkan beberapa isu prioritas di Lamongan, antara lain penurunan kualitas air, belum optimalnya pengelolaan sampah, serta dampak perubahan iklim.

Baca juga: Nelayan Lamongan Kesulitan Dapatkan Solar Subsidi, Tak Melaut dan Pilih Sandarkan Perahunya

Oleh karena itu, kata Andhy, Pemerintah  menargetkan peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang pada tahun 2024 masih berada di angka 63,3, serta Indeks Kualitas Air di angka 57,9.

"Ini tantangan berat bagi kita semua, baik pemerintah maupun pelaku usaha. Di tahun 2029, targetnya indeks kualitas lingkungan Lamongan harus berada pada kategori baik," ujarnya.

Andhy menambahkan,  keberhasilan pengelolaan lingkungan tidak bisa hanya ditopang pemerintah. Diperlukan sinergi dan kontribusi nyata dari dunia usaha, terutama dalam pengelolaan limbah cair, sampah, serta limbah B3.

"Kontribusi pelaku usaha dalam menjaga dan mengelola lingkungan menjadi kunci penting untuk mewujudkan Lamongan yang hijau dan lestari," ujarnya.

Baca juga: 1.700 Hektare Sawah Tadah Hujan MT II di Kembangbahu Lamongan Siap Panen

Sementara itu, Presiden Direktur PT Dowa Eco System  Indonesia,  Takanobu Tachikawa mengatakan, fasilitas laboratorium ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan standar layanan. 

"Kami ingin memastikan seluruh proses Pengelolaan limbah dilakukan secara ilmiah, dengan mengunakan teknologi canggih, terbaru transparan, dan sesuai dengan 
ketentuan regulasi yang berlaku" ujar Presiden Direktur PT Dowa Eco System 
Indonesia. Takanobu Tachikawa, saat peluncuran laboratorium pengujian lingkungan, Selasa (28/10/2025).

Laboratorium tersebut dilengkapi dengan perangkat  analisis berteknologi tinggi yang mampu melakukan berbagai pengujian lingkungan, seperti analisis kimia dan biologi pada limbah padat dan cair.

Kemudian  pemantauan kualitas air dan udara, uji karakteristik bahan berbahaya dan beracun (B3), analisis residu hasil proses pengolahan limbah.

Selain berfungsi untuk mendukung kegiatan operasional internal, laboratorium ini juga diharapkan dapat menjadi pusat kolaborasi riset antara industri, akademisi, dan pemerintah dalam mewujudkan pengelolaan limbah yang berkelanjutan di Indonesia.

"Dengan hadirnya laboratorium ini, kami ingin  memperkuat posisi Dowa sebagai mitra terpercaya," tambahnya.

Sementara itu,  Asisten Manajer Laboratorium Lingkungan PT DESI, Farid menjelaskan bahwa laboratorium ini tidak hanya fokus pada pengolahan limbah B3, tapi juga menyediakan berbagai layanan analisis lingkungan bagi kebutuhan publik maupun industri.

“Kami memiliki 162 parameter uji yang sudah terakreditasi, mulai dari COD, pH, Acidity, Alkalinity, AOX, TOX, hingga berbagai parameter kualitas air dan udara. Bahkan, jika ada parameter yang belum tersedia, kami sudah bekerja sama dengan laboratorium eksternal seperti Prasadha Pamunah Limbah Industri  (PPLI),” ungkap Farid.

Disebutkan, berbagai layanan yang tersedia di Laboratorium Lingkungan PT. DESI antara lain Uji air sungai dan air sumur pantau, uji air limbah, uji tanah/lumpur/sedimen.

"Kemudian uji baku mutu bagi kegiatan industri fisik dan kimia, uji pengolahan limbah B3, dan uji pemanfaatan limbah B3 sebagai Alternative Fuel (AF) atau Alternative Material (AM)," tuturnya.

Keberadaan laboratorium ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan pelaku usaha, terutama dalam transparansi data dan peningkatan kesadaran lingkungan.

Dengan hadirnya laboratorium lingkungan PT DESI dan kolaborasi yang terus diperkuat, Pemkab Lamongan optimistis upaya menjaga kualitas lingkungan dapat berjalan lebih efektif, menuju Lamongan yang hijau, sehat, dan berkelanjutan. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved