Tuban Gencar Rekrut Perangkat Desa: Pemkab Tekankan Transparansi dan Libatkan Anak Muda

Rekrutmen perangkat desa di Tuban, Jatim, prioritaskan transparansi & libatkan anak muda. Pemkab Tuban tekankan kejujuran demi kepercayaan warga.

Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Cak Sur
Istimewa/Google AI Studio
REKRUTMEN PERANGKAT DESA - Ilustrasi suasana rekrutmen perangkat desa yang transparan dan melibatkan generasi muda di era digital. Pemerintah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengingatkan pentingnya proses seleksi yang hati-hati, transparan dan sesuai regulasi. 

SURYA.CO.ID, TUBAN - Saat ini, 40 desa di Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim), tengah membuka lowongan perangkat desa, memicu antusiasme tinggi dari kalangan muda. 

Menanggapi hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), mengingatkan pentingnya proses seleksi yang hati-hati, transparan dan sesuai regulasi.

Kepala Bidang PMD Kabupaten Tuban, Suhut, menegaskan bahwa rekrutmen perangkat desa bukan sekadar formalitas, melainkan fondasi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa. 

"Proses ini harus transparan. Meyakinkan warga itu tidak mudah," ujar Suhut, Rabu (8/10/2025).

Suhut menekankan, bahwa kejujuran dan keterbukaan adalah "harga mati" dalam setiap tahapan seleksi.

Ia mewanti-wanti, agar tidak ada pihak yang mencoba menyimpang dari aturan. 

"Jika sampai ada niatan buruk, ini akan menjadi preseden buruk yang luar biasa dan mengikis kepercayaan warga terhadap kepemimpinan kepala desa," tambahnya.

Selama ini, proses pengisian perangkat desa kerap menjadi sorotan publik. 

Oleh karena itu, Suhut menggarisbawahi pentingnya menjaga keterbukaan informasi di setiap lini.

Minat Tinggi Generasi Muda di Era Digital

Di sisi lain, Pemkab Tuban mengapresiasi tingginya minat generasi muda atau fresh graduate yang mendaftar. 

"Itu yang kami harapkan, agar desa tidak stagnan. Sekarang era digital, jadi dibutuhkan pemikiran segar dari anak muda," kata Suhut.

Partisipasi aktif anak muda, diharapkan dapat membawa semangat baru dalam pemerintahan desa. 

Namun, Suhut juga menekankan pentingnya sinergi dengan perangkat desa yang lebih senior, untuk menciptakan keseimbangan.

"Harapannya ada kolaborasi, sehingga semangat muda dan kehati-hatian senior bisa bertemu di titik tengah," pungkasnya. 

Kolaborasi ini, diharapkan dapat menghasilkan perangkat desa yang inovatif, namun tetap menjunjung tinggi pengalaman dan kearifan lokal.

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved