Respons Bupati Gus Fawait Soal Dana Transfer Daerah untuk Jember Dipangkas Rp 270 Miliar

Pemangkasan dana transfer daerah, menjadi tantangan serius bagi Pemerintah Kabupaten Jember, Jatim, dalam menyusun kebijakan fiskal.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumen Diskominfo Jember
PEMANGKASAN ANGGARAN - Bupati Muhammad Fawait saat di Desa Karangharjo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Senin (6/10/2025). Gus Fawait memaparkan masalah pengurangan dana transfer daerah dari pusat ke Kabupaten Jember. 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim), untuk tahun 2026 diproyeksikan menyusut hingga Rp 270 miliar. 

Pemangkasan dana transfer daerah dari pemerintah pusat ini, menjadi tantangan serius bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dalam menyusun kebijakan fiskal.

Pemangkasan Dana Transfer, Kebijakan Nasional Berdampak ke Jember

Bupati Jember Muhammad Fawait atau Gus Fawait, menjelaskan bahwa penurunan dana transfer, termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU), merupakan kebijakan nasional yang akan berdampak ke seluruh daerah di Indonesia. 

Meski demikian, Bupati Gus Fawait optimis pemerintah pusat akan memberikan kompensasi lain.

"Kalaupun DAK sama DAU berkurang, insya Allah saya akan berupaya bantuan-bantuan seperti Banpres yang turun ke Jember akan semakin besar," ujar Gus Fawait, Rabu (8/10/2025). 

Ia juga memprediksi, banyak kementerian akan lebih aktif menurunkan program pembangunan langsung ke Jember, seperti peningkatan alokasi dana untuk pembangunan fisik sekolah.

DPRD Jember Minta Pemkab Inovatif dan Efisien

Penurunan dana transfer daerah ini, akan mengakibatkan APBD Jember 2026 menyusut dari Rp 4,7 triliun menjadi Rp 4,5 triliun. 

Menanggapi kondisi ini, Ketua DPRD Jember, Ahmad Halim, mendesak Pemkab Jember untuk lebih inovatif dan efisien dalam mengelola keuangan daerah.

"Penurunan dana transfer ini menuntut Pemkab Jember untuk lebih inovatif dan efisien dalam mengelola keuangan daerah," tegas politisi Partai Gerindra ini. 

"Kreativitas dan efisiensi, menjadi kunci agar Jember tetap bisa tumbuh meski dengan keterbatasan anggaran," imbuhnya.

Halim juga meminta Pemkab Jember untuk fokus pada alokasi anggaran pembangunan, dan kebutuhan dasar masyarakat. 

Ia menekankan pentingnya memperketat pos belanja yang kurang prioritas, dan mengevaluasi ulang belanja operasional di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD), agar lebih efisien tanpa mengganggu pelayanan publik.

"Mengingat pembahasan APBD 2026 akan dimulai minggu ini, kami berharap Pemkab Jember segera melakukan penyesuaian anggaran yang tepat guna," pungkas Halim.

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved