PKL Ancam Kembali Jualan di Alun-alun Tuban, Unjuk Rasa Berakhir Tanpa Kesepakatan
Merasa ditelantarkan selama 10 bulan, para pedagang kaki lima (PKL) mengancam akan kembali berjualan di area sekitar Alun-alun Tuban, Jatim
Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, TUBAN - Pedagang kaki lima (PKL) bersama Pengurus Cabang PC PMII Kabupaten Tuban menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim), berakhir tanpa kesepakatan.
Para PKL menuntut agar diizinkan kembali berjualan di kawasan Alun-alun Tuban, setelah hampir 10 bulan direlokasi ke area parkiran Pantai Boom.
Ketua Cabang PMII Tuban, Ahmad Wafa Amrillah, yang turut mendampingi aksi tersebut, mengatakan bahwa tuntutan para PKL sudah sangat jelas, yakni meminta pemerintah mengembalikan lokasi jualan mereka seperti semula.
“Aksi hari ini merupakan tuntutan dari teman-teman PKL yang selama 10 bulan merasa ditelantarkan tanpa solusi apa pun dari bupati, setelah direlokasi ke parkiran Pantai Boom. Mereka hanya ingin kembali berjualan di alun-alun,” ujar Wafa, Selasa (7/10/2025).
Namun, hingga aksi berakhir, perwakilan Pemkab Tuban belum memberikan keputusan pasti.
Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, melalui perwakilannya, disebut masih bersikukuh menjaga kawasan Alun-alun Tuban tetap steril dari aktivitas PKL.
Baca juga: Kisah Pilu PKL Tuban Usai Direlokasi, Ada yang Meninggal Akibat Banyak Pikiran
Dengan situasi tersebut, para PKL mengancam akan kembali berjualan di area sekitar Alun-alun Tuban, dalam waktu dekat.
“Belum ada kesepakatan. Langkah selanjutnya kami akan melakukan konsolidasi kembali antara PMII dan PKL. Perjuangan tidak berhenti di sini. Bahkan, ada kemungkinan PKL akan memaksa berjualan kembali di alun-alun sebagai bentuk protes,” imbuh Wafa.
Ia menyebut, akibat relokasi ke area parkiran Pantai Boom, pendapatan para pedagang harus turun drastis. Per harinya, para PKL hanya bisa mengantongi uang Rp 10.000-Rp 15.000 saja.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tuban, Agus Wijaya, menjelaskan bahwa saat ini pemerintah masih berupaya menata lokasi pengganti yang layak bagi para PKL.
“Masalahnya, lokasi alternatif seperti Jalan Yos Sudarso dan kawasan Boom belum siap menampung pedagang,” ujarnya.
Selain itu, menurut Agus, salah satu problem yang dialami para pedagang saat ini, adalah masih banyak PKL Tuban yang menjual jenis dagangan secara seragam, seperti bakso dan minuman, sehingga kurang menarik minat pengunjung.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, sebenarnya Pemkab Tuban telah memberikan pelatihan peningkatan kualitas produk para pedagang, namun, masih belum maksimal.
“Kalau dipaksakan kembali ke alun-alun, kami khawatir kondisinya akan semrawut. Kami harap para pedagang bisa memahami situasi ini, dan bersama-sama mencari solusi terbaik,” pungkasnya.
Minimarket di Kerek Tuban Terbakar Hebat, 5 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan |
![]() |
---|
Guru Penanggung Jawab MBG Dapat Insentif Rp 100 Ribu Per Hari, Pemkab Tuban Tunggu Juknis Dari Pusat |
![]() |
---|
Semua Dapur SPPG Belum Punya Sertifikat Higiene, Sekda Tuban Budi Wiyana: Akhir Oktober Batas Akhir |
![]() |
---|
Kaki Balita di Tuban Terjebak dalam Lubang Tiang Net Voli, Guru Panik Melapor ke Damkar |
![]() |
---|
Rekrutmen Perangkat 40 Desa di Tuban Dibuka, Ada 59 Kekosongan Posisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.