Dikejar Hujan dan Cuaca Ekstrem, DPUPR Kebut Pembangunan Jembatan Talunbrak di Mojokerto- Gresik

pembangunan jembatan Talunbrak saat ini dalam tahap pengerjaan konstruksi berupa pemasangan besi baja pada rangka jembatan.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Deddy Humana
surya/Mohammad Romadoni (Romadoni)
DIKEJAR CUACA - Pembangunan jembatan Talunbrak, di Desa Talunbrak, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto mencapai progress 83 persen. Pengerjaan dikebut sebagai antisipasi cuaca ekstrem yang dapat menghambat pembangunan jembatan senilai Rp 13,5 miliar tersebut. 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Hujan yang mulai turun di beberapa kawasan menandai fenomena cuaca ekstrem yang tiada menentu.

Ini menjadi tantangan untuk mempercepat pembangunan jembatan Talunbrak di Desa Talunblandong, Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.

Proyek jembatan senilai Rp 13,5 miliar di perbatasan Mojokerto-Gresik itu memang kian digencarkan.

Rekontruksi jembatan ini pun dipercepat, sebagai antisipasi musim hujan dan banjir akibat luapan sungai Talunbrak yang berpotensi menghambat pengerjaan.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin menyebut, pembangunan jembatan Talunbrak saat ini dalam tahap pengerjaan konstruksi berupa pemasangan besi baja pada rangka jembatan.

"Progress rekontruksi jembatan Talunbrak sudah mencapai sekitar 83 persen," kata Rinaldi, Selasa (19/8/2025).

Ia mengungkapkan, pengerjaan konstruksi jembatan hampir tidak ada jeda, lantaran material baja girder tiba bersama cor pondasi kering.

Pemasangan baja girder (erection) dilakukan usai tahap pengecoran pondasi (abutment) penopang struktur jembatan. Pengerjaan menggunakan alat berat crane untuk mempercepat pembangunan konstruksi jembatan tersebut.

Jembatan Talunbrak memiliki panjang 60 meter dengan lebar 6 meter, yang dikerjakan CV Arum dengan nilai kontrak senilai Rp 13.545.793.000.

"Metodenya tepat, jadi pondasinya selesai yang disambung besi baja juga selesai. Kemungkinan target Oktober rampung," pungkas Rinaldi.

Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Henri Surya menjelaskan, pihaknya juga telah mengantisipasi potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang menghambat pengerjaan jembatan tersebut.

Kontruksi jembatan bakal aman dari dampak banjir luapan sungai, namun yang perlu dikhawatirkan adalah hujan lebat di lokasi pembangunan.

"Bangunan bawah sudah selesai, tinggal di bagian atas. Antisipasi (cuaca ekstrem) kemungkinan relatif masih aman pada bagian bawah dari sungai. Yang dikhawatirkan, hujan berdampak pada urukan tanah yang kemungkinan terbawa air, pada bagian ujung jembatan atau oprit," tukas Henri.

Menurut Henri, pembangunan jembatan tidak memutus akses warga setempat. Pejalan kaki tetap bisa melewati sungai melalui jembatan darurat dari kayu di sisi barat (kiri) bangunan jembatan baru, yang sering digunakan untuk akses anak sekolah hingga petani menuju persawahan.

Di sisi lain, pihaknya intens melakukan evaluasi time schedule setiap pekan guna memastikan tidak ada kendala dalam pembangunan jembatan Talunbrak. 

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved