Belum Sumbang PAD Jombang Usai Berbenah, Perumda Panglungan Masih Perkuat Keuangan Dan SDM

Namun Komisi B DPRD Jombang menilai capaian tersebut belum cukup, sebab belum berimbas pada peningkatan PAD

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Deddy Humana
surya/Anggit Puji Widodo (anggitkecap)
PERUMDA PANGLUNGAN - Hearing Perumda Perkebunan Panglungan Wonosalam Jombang dengan Komisi B DPRD Jombang, Kamis (9/10/2025). 

SURYA.CO.ID, JOMBANG - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Perkebunan Panglungan Wonosalam Jombang mulai menunjukkan geliat kinerja positif setelah melakukan berbagai pembenahan internal.

Namun Komisi B DPRD Jombang menilai capaian tersebut belum cukup, sebab belum berimbas pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Hal itu mengemuka dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi B DPRD dan jajaran direksi Perumda Panglungan, Kamis (9/10/2025).

Dalam forum tersebut, wakil rakyat meminta kejelasan arah pengelolaan perusahaan daerah agar manfaatnya benar-benar terasa bagi perekonomian daerah, bukan sekadar angka dalam laporan.

Direktur Perumda Panglungan, Agus Mujiono menyampaikan bahwa sejak ia memimpin, sejumlah perubahan besar telah dilakukan. Fokus utama diarahkan pada pembenahan sistem kerja dan peningkatan efisiensi sumber daya manusia.

“Kami ubah pola kerja. Sekarang pegawai tidak hanya bertugas di kantor, tetapi juga aktif di lapangan. Hanya dua orang yang bertugas di kantor, selebihnya memastikan produktivitas di area perkebunan,” kata Agus usai hearing.

Meski kinerja mulai menunjukkan peningkatan, Agus mengakui perusahaan belum bisa menyumbang PAD tahun ini. Menurutnya, seluruh pendapatan masih difokuskan untuk menyehatkan keuangan internal dan memperkuat kapasitas SDM.

“Sebenarnya bisa saja kami serahkan ke PAD, tetapi nanti operasional bisa mandek. Kami lebih memilih memperkuat pondasi dulu agar tahun depan bisa berkontribusi secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Dari hasil evaluasi, Perumda Panglungan tercatat memperoleh pendapatan sebesar Rp 507 juta dalam empat bulan terakhir. Targetnya, angka tersebut akan menembus Rp 1 miliar pada akhir Desember 2025.

Meski demikian, menurut Ketua Komisi B DPRD Jombang, Anas Burhani, capaian itu belum bisa dianggap sebagai kontribusi nyata bagi daerah.

“Pendapatannya memang tumbuh positif, namun belum berdampak pada PAD karena masih digunakan untuk pemulihan keuangan perusahaan,” kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Ia menambahkan, sejumlah inovasi seperti penanaman tembakau dan semangka menjadi langkah positif yang perlu diapresiasi. Hanya saja, dewan meminta agar manajemen Perumda menjaga konsistensi kinerja dan memperluas dampak ekonominya.

Komisi B juga menjadwalkan hearing lanjutan pada awal 2026 untuk memantau perkembangan dan realisasi target perusahaan.

Langkah pengawasan ini dinilai penting mengingat beberapa BUMD di Jombang kerap bergantung pada penyertaan modal pemda tanpa memberikan kontribusi signifikan.

Saat ini, Perumda Panglungan juga tengah memetakan potensi lahan produktif. Fokus utama diarahkan pada pengembangan jagung, yang dinilai memiliki perputaran modal cepat dibandingkan komoditas lain seperti kopi yang memerlukan waktu lebih lama untuk panen.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved