Serapan Gabah Dan Beras Hampir 100 Persen, Petani Diminta Tidak Ragu Menjual ke Bulog Madiun

“Kami imbau petani jangan ragu menjual ke Bulog, karena harga yang kami tetapkan jelas sesuai standar pemerintah,” ucapnya.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Deddy Humana
Bulog Madiun
SERAPAN GABAH - Pimpinan Cabang Bulog Madiun Agung Sarianto meninjau serapan gabah di area lahan padi Madiun Kota/Kabupaten dan Ngawi. Capaian penyerapan gabah dan beras di Bulog Madiun hingga 30 September 2025, menunjukkan progress memuaskan. 

SURYA.CO.ID, MADIUN - Capaian penyerapan gabah dan beras di Bulog Madiun hingga 30 September 2025, menunjukkan progress memuaskan.

Pimpinan Bulog Cabang Madiun, Agung Sarianto memaparkan, serapan setara beras sudah mencapai 55.723 ton dari target 58.180 ton atau sekitar 95,8 persen. 

Kemudian realisasi gabah mencapai 83.900 ton dan beras 10.938 ton. “Serapan mencakup wilayah Kabupaten Madiun, Kota Madiun, dan Ngawi,” ujar Agung, Kamis (9/10/2025).

Meski capaian sudah hampir mendekati 100 persen, Bulog Madiun memastikan tetap menyerap hasil dari petani, dengan harga dan kualitas sesuai ketentuan Gabah Kering Panen (GKP), yaitu Rp 6.500 per KG, dalam kondisi bersih dari kotoran.

“Sebagai bentuk komitmen Bulog agar harga gabah di tingkat petani tetap stabil, sehingga meski masa panen raya, harga tidak jatuh dan petani tidak merugi,” ungkapnya.

Bulog juga tetap membuka ruang bagi petani untuk menjual hasil panen, dengan harga sesuai ketentuan pemerintah, yakni Rp 6.500 per KG.

Bahkan, lanjut Agung, jika diantar langsung ke penggilingan Bulog, harga gabah bisa lebih tinggi menjadi Rp 6.700 karena ditambah ongkos kirim Rp 200 per KG.

“Kami imbau petani jangan ragu menjual ke Bulog, karena harga yang kami tetapkan jelas sesuai standar pemerintah,” ucapnya.

Di sisi lain, Bulog memprediksi panen raya kembali berlangsung di wilayah Ngawi pada pekan kedua Oktober ini, sementara untuk Madiun bbaru memasuki masa tanam.

Pihaknya akan terus mengakomodir hasil panen dari petani, demi menjaga serapan terjaga dan harga tetap stabil.

“Kami memanfaatkan penggilingan sendiri di Magetan serta menjalin kerja sama dengan penggilingan swasta di Madiun untuk mendukung serapan,” pungkasnya. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved