Paman Bunuh Keponakan di Bangkalan
Ketika Kapolsek Geger Pakai 'Jalur Langit' Agar Temukan Pembunuh, Pelaku Ternyata Tidak Jauh
Di sela penyisiran, Dika teringat belum melaksanakan shalat Isya. Sementara jam digital di ponselnya menunjukkan telah lewat dini hari.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
“Saat pelaku tiba, rumah korban kondisi pintunya terkunci yang memaksa pelaku mendobrak pintu hingga memecah kaca. Lengan tangan kanan pelaku terluka setelah memecah kaca,” jelas Hafid.
Di kamar pertama, lanjut Hafid, pelaku menemukan korban dan dua orang perempuan; berinisial SM yang tak lain ibu korban serta bibinya, berinisial PT. Kala itu pelaku masih marah-marah karena belum juga menemukan isterinya sehingga membuat SM dan PT kabur.
“Disusul dari kamar kedua, dua orang perempuan lainnya juga memilih kabur, yakni ibu mertua beserta nenek mertua juga kabur karena takut. Dan tertinggal lah anak korban sendirian,” papar Hafid.
Hafid memaparkan, pelaku membawa anak korban keluar rumah yang disusul dengan kehadiran ibu korban untuk kembali merebut anak korban dari tangan pelaku HL. Pada momen itu, sempat terjadi cekcok hingga ibu korban menderita luka pada tangan.
“Setelah itu korban yang masih anak berusia 3 tahun, dibanting pelaku ke tanah. Pelaku kalap dan ibu korban kabur. Terjadilah pelaku melakukan pembacokan ke arah leher korban dan di sekujur tubuh korban,” papar Hafid. *****
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.