Serapan Meningkat Usai HET Turun, Dinas Pertanian Jatim: Pupuk Subsidi Sudah Terserap 81 Persen

Kepala Dinas Pertanian Jatim, Heru Suseno, menegaskan bahwa realisasi penebusan pupuk subsidi Jawa Timur meningkat signifikan

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
Istimewa/Dokumentasi PT Petrokimia Gresik
PUPUK SUBSIDI - Ilustrasi stok pupuk subsidi di Gudang Petrokimia Gresik, Jawa Timur. Kepala Dinas Pertanian Jatim, Heru Suseno, menegaskan bahwa realisasi penebusan pupuk subsidi Jawa Timur meningkat signifikan setelah adanya kebijakan penurunan HET sebesar 20 persen yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat. 

Ringkasan Berita:
  • Realisasi penebusan pupuk subsidi Jatim meningkat signifikan setelah kebijakan penurunan HET 20 persen oleh Pemerintah Pusat.
  • Serapan pupuk Urea (84 % ) dan NPK (88 % ) memiliki persentase realisasi tertinggi dari total alokasi 2025.
  • Total alokasi pupuk subsidi Jatim sebesar 2.053.650 ton, dengan realisasi serapan mencapai 1.663.449 ton atau 81 % .
  • Peningkatan serapan ini karena HET baru (misal Urea jadi Rp 1.800/kg) disambut positif oleh petani, terlebih saat masuk musim tanam.

 

SURYA.co.id | SURABAYA - Kepala Dinas Pertanian Jatim, Heru Suseno, menegaskan bahwa realisasi penebusan pupuk subsidi Jawa Timur meningkat signifikan setelah adanya kebijakan penurunan HET sebesar 20 persen yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat.

“Setelah kebijakan tersebut, catatan kami menunjukkan realisasi serapan yang cenderung meningkat dari petani. Khusus untuk penebusan pupuk Urea dan NPK. Terlebih saat ini sudah masuk waktu musim tanam,” tegas Heru pada Harian Surya, Senin (17/11/2025).

Baca juga: HET Pupuk Subsidi Turun 20 Persen, Dinas Pertanian Jatim Siap Monitoring Harga di Kios dan Pengecer

Ia pun kemudian merinci realisasi serapan pupuk subsidi di Jatim.

Untuk pupuk urea, diketahui alokasi untuk Jawa Timur 2025 sebesar 962.359 Ton di tahun 2025.

Sampai dengan saat ini, realisasi serapan pupuk urea telah mencapai 806.424 Ton atau 84 persen.

Berikutnya untuk pupuk NPK, dari alokasi 825.270 Ton di tahun 2025, hingga saat ini realisasi oleh petani Jatim telah mencapai 725.998 Ton atau 88 persen.

Realisasi Serapan

Selanjutnya untuk pupuk NPK Formula, alokasi untuk Jawa Timur di tahun 2025 sebesar 818 Ton.

Realisasi serapan sampai dengan saat ini telah mencapai 345 Ton atau 42,2 persen.

Begitu juga untuk pupuk organik, alokasi untuk Jawa Timur di tahun 2025 sebesar 201.499 Ton, dan realiasi sampai dengan saat ini telah mencapai 125.501 Ton atau 62,3 persen.

Terakhir untuk pupuk ZA, tahun ini Jawa Timur mendapatkan alokasi sebesar 63.713 Ton, dan realisasi sampai dengan saat ini telah mencapai 5.181 Ton atau 8,1 persen.

“Sehingga jika ditotal, alokasi pupuk subsidi Jawa Timur 2025 sebesar 2.053.650 ton. Dan alhamdulillah realisasi sampai dengan saat ini  sudah terserap atau ditebus petani sebesar 1.663.449 ton atau 81 persen. Tentu ini juga adalah dampak dari kebijakan penurunan HET yang cukup signifikan sebesar 20 persen. Kebijakan ini disambut positif oleh petani dengan berbondong-bondong menebus pupuk bersubsidi,” pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemerintah memutuskan menurunkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk subsidi sebesar 20 % .

Kebijakan tersebut berlaku mulai sejak ditetapkannya Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pertanian Nomor 800/KPTS./SR.310/M/09/2025 tentang Jenis, Harga Eceran Tertinggi dan Alokasi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2025.

Rinciannya, harga pupuk subsidi yang diturunkan, mulai dari urea dari Rp 2.250/kg turun Rp 450/kg menjadi Rp 1.800/kg.

Jika per sak penurunannya dari Rp 112.500 turun menjadi Rp 90.000 per sak.

Kemudian, untuk pupuk NPK Rp 2.300/kg menjadi Rp 1.840/kg, sementara harga per sak dari Rp 115.000 menjadi Rp 92.000.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved