Kolaborasi Kretek dan Keroncong Tampil di UWKS, Jaga Peran IHT dan Musik Rakyat
Festival mengangkat dua elemen khas budaya Indonesia yakni kretek dan kroncong sebagai simbol kreativitas rakyat dan identitas nasional
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Titis Jati Permata
“Baik kretek maupun kroncong menunjukkan bahwa metamorfosis budaya Indonesia tidak lahir dari penolakan terhadap yang asing, tetapi dari kemampuan mengolahnya menjadi sesuatu yang berjiwa lokal,” ujar Joko.
Sugeng menambahkan bahwa keduanya tumbuh dari ruang sosial yang sama yaitu perkampungan rakyat, pasar, dan pelabuhan di mana kerja keras dan kreativitas rakyat kecil menjadi sumber lahirnya budaya otentik Nusantara.
“Kroncong adalah musik jiwa rakyat, sementara kretek adalah aromanya,” imbuh Sugeng.
Festival ini menegaskan bahwa kretek dan kroncong bukan masa lalu, tetapi simbol dari masa depan ekonomi berbasis budaya rakyat.
Kolaborasi antara Lentera Nusantara, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, dan berbagai pemangku kepentingan industri hasil tembakau diharapkan menjadi langkah awal untuk membangun narasi baru bahwa pelestarian budaya dan kebijakan publik bisa berjalan beriringan.
“Menjaga kretek berarti menjaga ekonomi rakyat dan identitas bangsa,” pungkas Irfan.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
| Akhir Nasib Bripda Waldi Usai Bunuh dan Rudapaksa Bu Dosen EY, Polri Beri Sanksi Berat Ini |
|
|---|
| The OASE Gresik Dukung Program 3 Juta Rumah, Sasar MBR dan Generasi Muda |
|
|---|
| Panggung Bhinneka dan Gemilang di Lamongan Perkuat Nasionalisme hingga Kemajuan UMKM |
|
|---|
| Sosok Antasari Azhar Ketua KPK era SBY yang Meninggal Dunia, Pernah Dapat Grasi dari Jokowi |
|
|---|
| Kekayaan Agus Pramono, Sekda Ponorogo yang Ditangkap KPK Bareng Bupati Sugiri Sancoko, Utang Rp 1,5M |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/KRETEKRONCONG-Sulami-Bahar.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.