SURYA.CO.ID - Kisah inspiratif datang dari anak guru mengaji di Sidoarjo, Jawa Timur.
Pemuda bernama Azward Achmad Badawi itu sukses mengubah nasib keluarga setelah menyelesaikan kuliah di Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat.
"Gara-gara kuliah, anak penjual gorengan di Sidoarjo kini berubah drastis hidupnya," tulis Dosen ITB, Imam Santoso dalam unggahan Instagram-nya.
Badawi-sapaan akrab Azward Achmad Badawi, berkesempatan mengunjungi rumah Imam Santoso.
Ia menceritakan bahwa sang ayah meninggal saat dirinya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Demi menyambung hidup, Badawi dan ibunya berjualan gorengan.
"Sejak SMP ia (Badawi) dan ibunya jualan gorengan untuk menyambut hidup," tulis Imam.
Selain jualan gorengan, ibu Badawi juga seorang guru ngaji.
Baca juga: Rejeki Nomplok, Pegi Setiawan Usai Dapat Motor Kini Mau Dijodohin Dengan Gadis Manis Berhijab
Imam Santoso bercerita, dirinya sempat mendatangi rumah Badawi pada 2009.
"Waktu itu aku jadi relawan beasiswa ITB untuk semua (BIUS) dimana semua penerima beasiswa harus di survey satu-satu ke rumah agar tepat sasaran, dari Bandung aku naik kereta dan bus nyambung-nyambung ke beberapa kota karena harus mensurvey banyak rumah," lanjut Imam.
Badawi pun kuliah di jurusan Teknik Sipil ITB dengan beasiswa tersebut.
Setelah menyelsaikan pendidikannya, Badawi pun berhasil tembus bekerja di Pertamina.
Ia menjabat sebagai Procurement Excellence Center di PT Pertamina (Persero).
Selain kariernya yang mentereng, kini Badawi menjadi tulang punggung keluarga.
"Kini ia telah sukses, ia juga telah berhasil menguliahkan adik-adiknya. Badawi jadi penerang di keluarganya," sambung Imam.
Baca juga: Sosok Mandra Naih, Patuh Dengan Si Emak, Mandra Jual Semua Koleksi 18 Motor Harley Davidson
Unggahan itu pun viral di media sosial dan menuai respons positif dari warganet.
Ada juga warganet yang memuji sosok Imam Santoso karena memiliki mahasiswa-mahasiswi yang telah sukses.
@hik***.
MasyaAllah.. Tiap kali murid mas imam datang berkunjung ikut mewek.
@mtm***.
Allahumma baarik untuk setiap pendidik yang bisa tegas menolak hadiah dari muridnya.
@yat***.
Keren prinsip pak dosen @santosoim coba kalau pendidik di Indonesia pengabdiannya seperti ini tulus dan ikhlas dalam mendidik anak didiknya, insya allah Indonesia pasti maju krn masih banyak anak yg adab dan intelegensinya bagus... Terimakasih pak dosen atas semua pengabdianmu.
@din***.
Masyaallah,, temen di SMA dulu mas @santosoim, beliau IPA sy IPS, memang pintar dan santun.
>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id