Prada Lucky Tewas

Rekam Jejak Mayjen Piek Budyakto yang Kaget saat Ibu Prada Lucky Bersimpuh di Kakinya, Janjikan Ini

Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto kaget saat ibu Prada Lucky bersimpuh di depannya sambil menohon keadilan.

Editor: Musahadah
kolase pos kupang
TANGGAP - Ibu kandung almarhum Prada Lucky Namo, Sepriana Paulina Mierpey bersimpuh di kaki Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto. Sang jenderal langsung tanggap membopong untuk berdiri. Ini rekam jejaknya! 

Selaku pemimpin di Pangdam Udayana, ia terpukul dengan kejadian itu.

Ia bahkan meminta maaf atas peristiwa pilu ini. 

"Saya mohon maaf tidak bisa secara langsung ikut pada saat pemakaman. Saya ikut merasakan kehilangan sebagai orang tua," katanya. 

Dia berjanji, semua yang menjadi kewenangannya akan ditindaklanjuti.

Dia mengajak kedua orangtua Lucky untuk mempercayakan institusi dalam menegakkan hukum dan keadilan bagi Lucky. 

Piek memahami situasi batin dan emosional yang dialami kedua orang tua Lucky. Untuk itu, ia meminta agar kedua orang tua bisa menyampaikan segala sesuatu kepada dirinya. Ia akan menyanggupi sesuai kewenangannya. 

Setelah berdialog, Piek kemudian menyampaikan sudah ada 20 orang yang dilakukan tahanan dan ditetapkan sebagai tersangka.

Denpom Udayana kini sedang melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendalami kasus itu. 

"Laporan sementara saat ini semua sudah ditangani. Seluruhnya 20 tersangka yang sudah ditahan, kemudian ditindaklanjuti pemeriksaan lanjutan. Ada satu orang perwira," katanya. 

Dia tidak menyebutkan inisial dari para tersangka. Motif dari kejadian itu, kata dia, sedang dilakukan penyelidikan oleh Polisi Militer. Ia meminta semua pihak untuk menunggu proses. 

Sejauh ini, menurut dia, pemeriksaan sedang dilakukan termasuk menggelar rekonstruksi terhadap kejadian itu.

Dia mendapat laporan kalau tengah dilakukan pemeriksaan oleh pihak berwenang. 

"Siapa pun yang melakukan perbuatan ini harus diusut, tidak pandang bulu. Seluruhnya harus kita periksa sesuai mekanisme hukum, dan kita sesuaikan dengan prosedur yang ada," ujarnya. 

"Hukuman terberat sesuai dengan mekanisme nanti oleh Polisi Militer yang berhak menyampaikan dan permintaan keluarga. Proses hukum kemudian tindaklanjuti akan kita laksanakan secara transparan tidak ada yang kita tutupi. Sudah jadi tersangka dan sudah ditahan," ujarnya. 

Dia menyampaikan duka cita atas kejadian itu. Piek sedih atas peristiwa memilukan dan menyayat hati. Ia mengaku akan melakukan segala proses secara terang-terangan benderang. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved