Angkutan Feeder Terminal Kertajaya-Trawas Akan Hadir, Pengembangan Wisata Malam di Trawas Mojokerto

Angkutan feeder trayek Terminal Kertajaya-Trawas dalam waktu dekat beroperasi bakal berdampak meningkatkan kunjungan wisatawan.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id/M Romadoni
GAET WISATAWAN: Wisata desa Sumber Gempong yang dimiliki dan dikelola oleh Pemdes Ketapanrame, diharapkan hadirnya angkutan feeder trayek Terminal Kertajaya-Trawas dapat meningkatkan kunjungan wisatawan 

SURYA.co.id, Mojokerto - Angkutan feeder trayek Terminal Kertajaya-Trawas dalam waktu dekat beroperasi bakal berdampak meningkatkan kunjungan wisatawan.

Keberadaan angkutan feeder ini seiring  dengan rencana pengembangan wisata malam, khususnya di wisata Desa Ketapanrame, Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Feeder merupakan angkutan umum modern yang menyerupai angkot di masa lalu.

Kepala Desa Ketapanrame, Zainul Arifin menyebut, wisatawan akan semakin dimudahkan untuk mengakses pariwisata di Trawas dengan hadirnya angkutan feeder tersebut. 

"Ada angkutan feeder dapat berkontribusi mendukung geliat pariwisata di wilayah Trawas. Termasuk wisata malam di Ketapanrame yang saat ini masih dalam tahap perencanaan kami," kata Zainul Arifin kepada SURYA.co.id, Selasa (12/8/2025).

Ia menjelaskan, pengembangan wisata malam 24 jam ini sudah lama dipersiapkan dan masuk dalam rencana pengembangan wilayah selatan atau di depan Taman Ghanjaran.

"Kedepan ada pelebaran di wilayah selatan (Taman Ghanjaran) lokasinya di dekat kawasan sub terminal. Nanti kita kolaborasi dengan adanya angkutan feeder tersebut," ucap Kades Ketapanrame.

Baca juga: Nusron Wahid Minta Maaf Dua Kali Gara-gara Pernyataan “Tanah Milik Negara” Viral

Zainul mengatakan, warga desa wisata sepakat dalam mengembangkan wisata malam dengan tujuan mendongkrak kunjungan wisatawan di Trawas, yang dampaknya meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

Wisata Desa Ketapanrame perlu dikembangkan apalagi menyusul turunnya kunjungan wisatawan ke Taman Ghanjaran tahun 2025 ini. Kunjungan ke Taman Ghanjaran turun drastis mencapai lebih dari 50 persen.

"Penurunan dihitung dari prosentase hasil di Taman Ghanjaran, karena tiket masuk gratis. Turun drastis dari pemasukan pengelolaan wisata, sewa stan, parkir dan lain-lain sekitar Rp 100 juta kini sekitar Rp 30 juta per bulan," bebernya.

Ia mengakui, butuh effort lebih mempertahankan eksistensi wisata Ghanjaran yang notebene berkonsep taman buatan atau wahana. 

Pihaknya tetap berupaya menggaet 

Pengunjung agar UMKM dan wahana milik warga tetap jalan, seperti menggelar event dari komunitas secara gratis kita sediakan fasilitas di Taman Ghanjaran.

Bahkan pelaku usaha di tempat wisata seakan frustasi dengan kondisi saat ini dari dampak penurunan kunjungan wisatawan.

"Memang harus ada upaya, inovasi, event dan menu kuliner sehingga ada daya tarik di Taman Ghanjaran. Termasuk pengembangan wisata malam ini, karena di sini menjadi kunjungan alternatif berwisata di Trawas. Kita berharap, adanya feeder bisa meningkatkan kunjungan wisatawan, khususnya di Desa Ketapanrame," pungkas Zainul.

Baca juga: Momen Cuti Bersama HUT ke-80 RI, KAI Daop 8 Hadirkan KA Tambahan dan Livery Kemerdekaan

Sebelumnya, Pemkab Mojokerto melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (DPRKP2) akan kembali menghidupkan 'trayek lawas' menggunakan angkutan feeder dengan tujuan akhir Sub Terminal Trawas.

Masyarakat akan dibuat bernostalgia dengan kehadiran angkutan feeder berupa Elf tersebut, yang melewati hutan pinus dan finish di Sub Terminal Trawas lokasinya tepat didepan pusat wisata Taman Ghanjaran, Desa Ketapanrame.

Trayek Mojosari-Trawas sudah ada sejak dulu, yang dilalui angkot (Lyn) namun Sub Terminal Trawas tidak digunakan sekitar tahun 2013 silam. Angkutan feeder ini memperbarui trayek dengan menambah rute dari (Terminal Kertajaya)Mojokerto-Mojosari-Trawas.

"Masih terus kita matangkan terkait beberapa hal, karena rencananya di Agustus tahun 2025 ini akan dilakukan uji coba," ujar Rachmat Suharyono, Kepala DPRKP2 Kabupaten Mojokerto saat dikonfirmasi, Kamis (7/8/2025) lalu.

Rachmat mengungkapkan, rencananya rute angkutan feeder akan berangkat dari Terminal Kertajaya Mojokerto menuju Mojosari, transit di Terminal Pungging dan tempat pemberhentian terakhir di Sub Terminal Trawas.

"Sub Terminal Trawas tepat di depan Taman Ghanjaran, ini masih rencana masih dimatangkan dulu. Rencananya, nanti ada dua armada dari Mojokerto dan Trawas," tandasnya.

Baca juga: Siapa Perwira TNI, Tersangka Kasus Kematian Prada Lucky? Ternyata Komandan Pleton, Ini Perannya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved