Berita Viral

Hilangnya Ponsel Arya Daru, Penasehat Kapolri Dapat Bocoran Penyidik, Sengaja Hilangkan Jejak

Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi, mengungkap ada satu fakta penting soal ponsel Arya Daru Pangayunan.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Dk. Istimewa via Tribunnews
DIPLOMAT MUDA TEWAS - Ponsel diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan hilang. Penasehat Ahli Polri, Aryanto Sutadi mengungkap alasan ponsel tersebut hilang, menurut bocoran dari penyidik. 

SURYA.CO.ID - Misteri hilangnya ponsel milik diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, semakin menjadi tanda tanya.

Penasihat Ahli Kapolri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi, mengungkap bahwa ada satu fakta penting yang sengaja disimpan oleh penyidik Polda Metro Jaya.

Fakta tersebut adalah hilangnya ponsel milik Arya Daru sebelum korban ditemukan tewas di kamar kosnya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut Aryanto, penyidik menduga bahwa ponsel tersebut sengaja dihilangkan oleh Arya Daru sendiri untuk menghapus jejak tertentu.

"Saya yakin masih ada fakta yang di-keep. Hilangnya handphone, kan dibilang hilang. Penyidik waktu itu menyatakan itu pasti sengaja dibuang, dihilangkan jejaknya. Itu dari kacamata penyidik untuk menghilangkan jejak," kata Aryanto dalam acara Si Paling Kontroversi di Metro TV, Jumat (1/8/2025).

Baca juga: Sebut Polisi Keceplosan saat Ungkap Penyebab Kematian Arya Daru, Reza Indragiri: Kontradiktif

Aryanto menambahkan, ada kemungkinan ponsel itu menyimpan informasi sensitif yang berkaitan dengan kehidupan pribadi Arya.

"Saya denger kayak gitu (kata penyidik). Diperkirakan memang dibuang, dihilangkan oleh almarhum. Kesimpulan dari para penyidik," lanjutnya.

Dugaan itu diperkuat oleh fakta bahwa sejak komunikasi terakhir dengan sang istri sekitar pukul 21.00 WIB, ponsel Arya langsung tidak bisa dihubungi.

"Tidak mungkin (hilang dicopet) handphone itu off. Sehabis sekitar jam 21.00 WIB ditanya istrinya, 'Oh ini lagi mau nyari taksi,' ternyata dia naik ke rooftop, kemudian itu hilang enggak ada dicopet enggak ada apa-apa. Off aja enggak bisa dihubungi lagi," jelas Aryanto.

Meski memiliki informasi lebih dalam dari penyidik, Aryanto memilih tidak mengungkap motif kematian Arya Daru ke publik.

"Saya bisa (jelaskan) tapi enggak enak lah. Saya enggak mau ngomong yang lebih dalam lagi. Karena itu nanti yang selama ini dirahasiakan oleh polisi ya demi menjaga nama korban itu, makanya saya enggak akan mengatakan itu," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, juga mengonfirmasi bahwa hingga kini ponsel utama Arya Daru belum ditemukan.

"Handphone Samsung Ultra 22 yang sehari-hari dipergunakan oleh korban sampai sekarang belum diketemukan," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (29/7/2025).

Ponsel tersebut terakhir terdeteksi berada di pusat perbelanjaan Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

"Ini terakhir berada di Grand Indonesia (GI)," jelasnya.

Wira menambahkan bahwa pelacakan ponsel menjadi sulit karena perangkat itu dalam kondisi mati.

"Ya kalau namanya handphone off (mati), kita ya susah untuk melacaknya,"
kata dia.

Polisi sempat menemukan satu unit ponsel lain di kamar kos Arya, tetapi dipastikan itu bukan ponsel utama yang digunakan sehari-hari.

"Handphone yang ada di sini adalah handphone yang ketemu di kamar. Menurut keterangan, handphone itu memang tidak dipakai tapi ada di kamar,"
imbuhnya.

Ahli Digital Forensik Polri, Ipda Saji Purwanto, mengungkap bahwa ponsel yang ditemukan itu terakhir digunakan untuk komunikasi pada tahun 2022.

"Handphone yang kami terima pertama kali dinyalakan tahun 2019 bulan Juni, kemudian kami melakukan penelitian, digunakan komunikasi instant messenger di September 2022. Dinyalakan Januari 2024," tuturnya.

Seperti diberitakan, Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas pada Selasa pagi, 8 Juli 2025, dengan wajah terlilit lakban.

Sebelum ditemukan tak bernyawa, Arya diketahui sempat berada di Grand Indonesia dan rooftop Gedung Kementerian Luar Negeri (Kemlu) lantai 12.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved