Berita Viral 

Sebut Polisi Keceplosan saat Ungkap Penyebab Kematian Arya Daru, Reza Indragiri: Kontradiktif

Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri, menyoroti pernyataan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Tribunnews Reynas Abdila/Youtube Official iNews
KECEPLOSAN - (kiri) Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengungkap penyebab kematian diplomat Kementerian Arya Daru Pangayunan dalam konferensi pers, Selasa (28/7/2025). (kanan) Ahli Psikolog Forensik Reza Indragiri 

SURYA.CO.ID - Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri, kembali menyoroti pernyataan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya, menyampaikan hasil penyelidikan kasus kematian diplomat Arya Daru Pangayunan (39).

Reza Indragiri menduga, pihak kepolisian keceplosan.

Pada jumpa pers di Polda Metro Jaya, Rabu (30/7/2025), Kombes Wira Satya menyebut Arya Daru sebagai 'korban'.

"Polisi sebetulnya menggunakan kalimat yang bersayap, bahkan Dirreskrimum tidak menggunakan almarhum, sempat menggunakan kata korban," kata Reza dikutip SURYA.CO.ID dari Youtube Nusantara TV.

Penyebutan korban, menurut Reza, berkaitan dengan sosok pelaku.

"Karena saya orang psikologi forensik, begitu seorang penegak hukum menyebut kata korban, maka saya bayangkan di seberang korban ada apa? Ada pelaku," ujarnya.

"Berarti jangan-jangan ini ada sikap ambivalen dari otoritas penegakan hukum kita," sambung dia.

Sebab, kata Reza, akhirnya Polda Metro Jaya menyimpulkan bahwa tidak ada tindak pidana terkait kematian Arya Daru.

Baca juga: Arti Gestur dan Ekspresi Kombes Wira Satya saat Ungkap Penyebab Kematian Arya Daru, Pakar: Ada Beban

Reza mengatakan, ada kemungkinan keceplosan atau keseleo lidah.

Menurutnya, bisa jadi keceplosan ini berisi perkataan yang lebih jujur.

"Orang psikologi atau awam pun kan paham mengenai slip of tongue ya, keseleo lidah, orang bisa menafsirkan kalimat atau perkataan yang keluar akibat keseleo itu boleh jadi lebih jujur lho," kata Reza.

"Endapan bawah sadar manusia yang tidak bisa diredam, jebol, jeger, gitu sehingga kejujuran itu menyelinap dengan cara mengejutkan bahwa tidak disadari oleh orang yang mengucapkannya, itu bisa saja," katanya.

Menurutnya, hal ini lebih kontras ketika Polisi menyimpulkan hasil penyelidikan soal misteri kematian diplomat muda ini.

Sebab, apa yang disampaikan menurutnya menjadi kontradiktif.

"Bukan kah Polda Metro Jaya sekali lagi yang menyebut ini bukan akibat pidana, tapi menjadi lebih kontras ketika Almarhum Arya disebut sebagai seorang korban, itu kan kontradiktif sekali," katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved