Tampilkan Teater Darpana, Komunitas TomboAti Jombang Sadarkan Agar Move On Dari Post Power Syndrome
Ini tentang Post Power Syndrome. Tentang mereka yang terlalu lama berada di atas, hingga tak sanggup turun dan menjadi biasa
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Deddy Humana
Selama dua jam, penonton diajak naik-turun emosi. Dari tawa, iba, haru, hingga senyap yang menyesak. Panggung Darpana bukan sekadar pertunjukan, tetapi ruang perenungan dalam diam.
Bahkan ketika tirai telah turun, bayang-bayang cerita Aryo masih bergema di benak penonton yang melangkah keluar dalam hening.
Sebagai bagian dari perayaan 29 tahun Komunitas TomboAti, Darpana bukan hanya simbol konsistensi berkesenian, tetapi juga penegasan bahwa teater masih relevan sebagai media penyadaran.
“Teater tidak harus teriak-teriak untuk menggugah. Kadang cukup menjadi cermin. Dan itulah yang kami coba hadirkan,” pungkasnya.
Pertunjukan Darpana berlangsung dari 1-3 Agustus 2025 di Gedung Kesenian Jombang, dengan empat sesi penayangan.
Bagi mereka yang sempat menyaksikannya, Darpana bukan hanya hiburan ia adalah pelajaran halus tentang bagaimana manusia menghadapi kenyataan yang berubah. ****
teater darpana
Komunitas TomboAti Jombang
Gedung Kesenian Jombang
panggung hidup lewat teater
post power syndrome
teater jadi media penyiaran
hidup setelah berkuasa
Jombang
Pelajar di Jombang Terekam Bermesraan di Minimarket, DPRD Akan Panggil Sekolah |
![]() |
---|
Buruh Reaksi Keras Kenaikan Tunjangan Anggota Dewan, Ketua DPRD Jombang Dituntut Mundur |
![]() |
---|
Kini Ada IPAL di Sentra Tahu Kabupaten Jombang, Target Tekan 77 Persen Polusi Organik |
![]() |
---|
Warga Jombang Temukan Jasad Pria Hanyut di Sungai, Polisi Masih Dalami Penyebab Kematiannya |
![]() |
---|
Jaga Ritme Pelayanan Publik, 25 Pejabat Pemkab Jombang Dituntut Segera Bekerja Setelah Mutasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.