Korupsi di Pertamina
Nasib Raja Minyak Riza Chalid Tersangka Korupsi Pertamina Kini Terpojok, Tak Bisa Kemana-mana
Salah satu tersangka kasus korupsi Pertamina yang masih buron, Riza Chalid, kini semakin terpojok. Paspornya dicabut, dia tak bisa kemana-mana.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Salah satu tersangka kasus korupsi Pertamina yang masih buron, Riza Chalid, kini semakin terpojok.
Pasalnya, Paspor Raja Minyak Indonesia tersebut sudah dicabut oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Adrianto.
Riza Chalid diketahui telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero) tahun 2018-2023.
Pencabutan paspor Riza Chalid dilakukan bersamaan ketika Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pencekalan terhadapnya pada 10 Juli 2025.
"Dicabut (paspornya) biar enggak ke mana-mana, kalau dipakai nanti pasti akan diinfo ke kita," ujar Agus saat dihubungi, Rabu (30/7/2025), melansir dari Kompas.com.
Baca juga: Kekayaan Raja Minyak Riza Chalid Tersangka Korupsi Rp 193,7 T Pertamina, Ini Jejak Bisnisnya
Kejagung sendiri telah melakukan pemanggilan dua kali terhadap Riza Chalid pada 24 dan 28 Juli 2025.
Namun, batang hidungnya tidak nampak dalam pemanggilan tersebut.
Adapun lewat keterangan pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Imigrasi pada Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Yuldi Yusman, berdasarkan data perlintasan terakhir, Riza Chalid meninggalkan Indonesia menuju Malaysia pada 6 Februari 2025.
"Berdasarkan data perlintasan orang yang keluar masuk wilayah Indonesia di dalam kesisteman aplikasi APK V4.0.4 kami bahwa Mohammad Riza Chalid keluar meninggalkan wilayah Indonesia pada tanggal 06-02-2025 menuju Malaysia," ujar Yuldi dikutip dari Antaranews.
PM Malaysia Buka Suara
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim buka suara Riza Chalid yang diisukan berada di Malaysia.
Hal tersebut disampaikannya dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi (pemred) media di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (29/7/2025) pagi.
Dalam pertemuan itu, Anwar mengungkap bahwa ada permintaan dari pemerintah Indonesia untuk memulangkan Riza Chalid.
"Ada," jawab Anwar ketika ditanya soal apakah ada permintaan resmi dari pemerintah Indonesia terkait pemulangan Riza Chalid, Selasa (29/7/2025).
Anwar sendiri mengaku memang kenal dan pernah bertemu dengan sosok Riza Chalid.
Namun Anwar menegaskan, dirinya tidak mengetahui lokasi maupun kasus Riza Chalid yang tengah diusut oleh Kejagung.
Ia pun tak ikut campur terhadap proses hukum yang tengah menjerat Riza Chalid. Namun jika memang keberadaan Riza Chalid benar ada di Malaysia, pemerintahannya tentu akan membantu Indonesia.
"Ya kita ikut jalur hukum," ujar Anwar.
"Tapi kami berikan kerja sama yang diperlukan," sambungnya.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Riza Chalid sebagai tersangka kasus korupsi Pertamina.
Penetapan status tersangka itu dilakukan, Kamis (10/7/2025).
Riza Chalid menjadi satu dari 18 orang yang dijerat dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina (Persero) periode 2018–2023.
Baca juga: Jejak Bisnis Raja Minyak Riza Chalid, Kejagung Dalami Perannya di Kasus Korupsi Rp 193,7 T Pertamina
Direktur Penyidikan, Abdul Qohar, menyebut bahwa Riza Chalid ditetapkan sebagai tersangka dalam kapasitasnya sebagai beneficial owner PT Orbit Terminal Merak (OTM).
“Kasus ini ditaksir merugikan keuangan negara hingga Rp 285 triliun,” ujar Abdul Qohar dalam konferensi pers di Gedung Bundar Jampidsus, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.
Sebanyak 17 orang lain, terdiri dari petinggi dan mantan pejabat Pertamina, serta pihak swasta yang menjadi mitra usaha
Dalam gelombang terbaru, sembilan tersangka diumumkan pada Kamis malam, termasuk nama besar Riza Chalid.
Berikut daftar lengkap 18 tersangka: Sembilan tersangka baru kasus korupsi Pertamina:
- Alfian Nasution, VP Supply & Distribusi Pertamina (2011–2015) dan Dirut PT Pertamina Patra Niaga (2021–2023)
- Hanung Budya Yuktyanta, Direktur Pemasaran & Niaga PT Pertamina (2014)
- Toto Nugroho, VP Integrated Supply Chain Pertamina (2017–2018)
- Dwi Sudarsono, VP Crude and Trading ISC Pertamina (2019–2020)
- Arief Sukmara, Direktur Gas Petrochemical dan New Business Pertamina International Shipping
- Hasto Wibowo, VP Integrated Supply Chain (2018–2020)
- Martin Haendra, Business Development Manager PT Trafigura (2019–2021)
- Indra Putra, Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi
- Mohammad Riza Chalid, beneficial owner PT Orbit Terminal Merak
Adapun sembilan tersangka sebelumnya yang sudah dilimpahkan ke Kejari Jakpus:
- Riva Siahaan, Dirut PT Pertamina Patra Niaga (2023)
- Sani Dinar Saifuddin, Direktur Feedstock & Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
- Yoki Firnandi, Dirut PT Pertamina International Shipping
- Agus Purwono, VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional
- Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat & Niaga PT Pertamina Patra Niaga
- Edward Corne, VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga
- Muhammad Kerry Andrianto Riza, beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa
- Dimas Werhaspati, Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan PT Jenggala Maritim
- Gading Ramadhan Joedo, Komisaris PT Jenggala Maritim dan Dirut PT Orbit Terminal Merak
Siapa Riza Chalid?
Mohammad Riza Chalid lahir merupakan pasangan Chalid bin Abdat dan Siti Hindun binti Ali Alkatiri.
Ia lahir pada 1960.
Riza Chalid menikah dengan Roestriana Adrianti yang kerap disapa dengan Uchu Riza pada tahun 1985 dan bercerai pada tahun 2012.
Sebagian waktu Riza dan Uchu dihabiskan di Singapura.
Anak-anak Riza dan Uchu pindah untuk bersekolah di United World College South East Asia (UWC SEA), Singapura pada tahun 1998 karena situasi Indonesia yang "kacau" dan seluruh gurunya pindah ke Singapura.
Uchu mendirikan Sekolah Al Jabr di Pondok Labu, Jakarta pada tahun 2004 dan menjadi kepala sekolahnya pada tahun 2010.
Pada tahun 2010 sekolah Al Jabr di Pondok Labu, Jakarta, meresmikan label "internasional" dan menjadi Sekolah Islam Internasional dan diresmikan oleh Suryadharma Ali (saat itu Menteri Agama).
Selain Al Jabr, Uchu dan Riza juga mendirikan Kidzania pada bulan November 2007 dengan nilai investasi 10 juta dolar AS.
Dari pernikahan ini Riza dan Uchu memiliki dua anak, Muhammad Kerry Adrianto (lahir tahun 1985) dan Kenesa Ilona Rina (lahir tahun 1989).
Anak pertama Riza, Kerry Adrianto dikabarkan merupakan komisaris PT. Orbit Terminal Merak (dahulu bernama PT. Oil Tangking Merak) yang disebut dalam surat kontroversial Setya Novanto kepada Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto, terkait permintaan DPR RI agar Pertamina membayar biaya penyimpanan BBM kepada PT Orbit Terminal Merak.
Sebagai informasi, pada 2015 lalu, nama Riza Chalid sempat mencuat dalam kasus 'Papa Minta Saham'.
Kasus ini melibatkan Ketua DPR saat itu Setya Novanto.
Dia disorot karena meminta bertemu dengan Presiden Direktur PT Freeport, Maroef Sjamsoeddin.
Novanto meminta pertemuan empat mata namun ternyata kemudian membawa Riza Chalid.
Kabar burung menyebut dulu Riza Chalid dekat dengan pentolan Cendana, Bambang Trihadmodjo.
DW.com media yang berbasis di Jerman menyebut selama bertahun-tahun Riza Chalid mengendalikan Pertamina Energy Trading Ltd (PETRAL), anak usaha PT Pertamina.
Selama puluhan tahun dia disebut 'mengendalikan' Pertamina Energy Trading Ltd (PETRAL), anak usaha PT Pertamina.
Karena dia menjadi besar dan mendominasi bisnis itu, diapun disebut-sebut sebagai "penguasa abadi bisnis minyak" di Indonesia.
Nama Riza Chalid diulas Goerge Junus Aditjondro dalam "Gurita Bisnis Cikeas".
Nama besar Riza Chalid juga terdengar sampai ke luar negeri.
Dia sangat disegani di Singapura, karena kehebatannya memenangkan tender-tender besar bisnis minyak lewat perusahaannya, Global Energy Resources.
Global Energy Resources merupakan pemasok terbesar minyak mentah ke Pertamina Energy Services Ltd.
Setelah ada aturan yang lebih ketat, Global Energy memang menghilang dari Pertamina, digantikan perusahaan lain, Gold Manor, yang juga dikuasai Riza Chalid.
Pada pertengahan 2023 lalu, Riza Chalid ramai diberitakan media-media Malaysia.
Pasalnya dia bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.
Mengutip Free Malaysia Today, Rabu (9/8/2023), pertemuan Riza Chalid dengan orang nomor satu di Negeri Jiran itu dikaitkan dengan bisnis pertambangan tanah jarang alias rare earth mineral (REE) di Negara Bagian Kedah.
Namun ditemui usia pertemuannya dengan Riza Chalid, Anwar Ibrahim beralasan perjumpaannya dengan pengusaha Indonesia itu karena diundang penguasa Kedah, Sultan Sallehuddin Badlishah.
"Saya diundang oleh SUltan Sallehuddin, dan rekan saya (Riza Chalid) bersama saya saat pertemuan di Istana (Kedah)," kata Anwar Ibrahim.
Anwar Ibrahim berujar, pihaknya sama sekali tidak membahas soal ajakan investasi penambangan REE kepada Riza Chalid.
Namun ia mengakui, memang sempat ada pembahasan soal penambangan REE ilegal yang dilakukan sebuah perusahaan asal China.
Dikutip dari banyak sumber, total kekayaan Riza Chalid diperkirakan mencapai 415 juta dolar.
Dengan kekayaan itu, Chalid merupakan orang terkaya ke-88 dalam daftar 150 orang terkaya versi Globe Asia.
berita viral
Pertamina
kasus korupsi pertamina
Riza Chalid
Raja Minyak
Paspor Dicabut
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Rekam Jejak Toto Nugroho, Eks Pejabat Perusahaan BUMN Jadi Tersangka Korupsi Minyak Mentah Pertamina |
![]() |
---|
Kekayaan Raja Minyak Riza Chalid Tersangka Korupsi Rp 193,7 T Pertamina, Ini Jejak Bisnisnya |
![]() |
---|
Kekayaan Nicke Widyawati Eks Dirut Pertamina yang Diperiksa KPK, Berpeluang Dipanggil Kejagung |
![]() |
---|
Pantesan Ahok BTP Sampai Kaget Soal Kasus Korupsi di Pertamina, Jaksa Agung: Data Kita Lebih Banyak |
![]() |
---|
Kekayaan Alfian Nasution Eks Dirut Pertamina Patra Niaga yang Disebut Ahok BTP Harus Diperiksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.