Kecurigaan ke Penjaga Kos Arya Daru Terkikis dari Analisis Pakar Mikro Ekspresi, Tak Pura-pura Kaget

SURYA.co.id - Satu per satu rekaman video terkait kasus kematian Arya Daru Pangayunan (39) di kamar kos Jalan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, tersebar viral di media sosial. 

Setelah video rekaman CCTV aktivitas Arya Daru di rooftop gedung Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), kini tersebar video detik-detik jasad Arya Daru ditemukan.

Video ini adalah kelanjutan video pembukaan paksa kamar kos Arya Daru yang dilakukan penjaga kos bersama seorang pria berkacamata. 

Video terbaru ini menunjukkan detik-detik penjaga kos bernama Siswanto menemukan jasad Arya Daru yang kepalanya terlilit kabel. 

Tampak saat itu Siswanto langsung menyalakan lampu dan berusaha menjauhi jasad Arya Daru, meski sesekali mendekat lagi. 

Baca juga: Arya Daru Sedang Mengidap Penyakit Apa? Ada Benda Ini di Dalam Tasnya, Ini Analisis Eks Kabareskrim

Gelagat Siswanto ini lalu dianalisis pakar mikro ekspresi Kirdi Putra. 

Menurut Kirdi, gerakan-gerakan yang ditampilkan penjaga kos masih masuk akal kalau dikatakan dia terkejut. 

Dijelaskan, respons orang terkejut itu ada tiga, yakni diam tidak bisa apa-apa, kemudian bisa menyerang seseorang atau ancaman yang ada, atau kabur. 

"Buat saya respons orang ini (penjaga kos), menyalakan lampu, menjauhi tempat sudah menunjukkan bahwa dia cukup takut. Lebih cenderung takut dibanding kaget," kata Kirdi Putra dikutip dari tayangan TVOne pada Minggu (27/7/2025). 

Sementara jika dilihat ekspresi wajahnya, dari bagian muka yang turun ke bawah itu sudah menunjukkan ekspresi kaget.

Sementara kondisi takut bisa dilihat dari bagian samping wajah yang tegang. 

"Orang ini memang takut, baru melihat kejadian sekali ini ke dia," katanya. 

Ditambahkan Kirdi, dari gerak tubuh atau lainnya, tidak bisa dikategorikan bahwa Siswanto pura-pura terkejut. 

"Kalau dilihat di video, repons nya cukup genuine kok. Terkejut tapi lebih besarnya takut untuk apa yang dilihat," ungkapnya.

Kirdi juga menganalisis gelagat Siswanto dan pria berkacamata yang merekam dilihat dari hasil rekaman CCTV.