Berita Viral

Rekam Jejak Prof Basu Swastha, Mertua Arya Daru yang Mengaku Capek Lahir Batin Usai Kematian Menantu

Inilah sosok Prof Basu Swastha Dharmmesta, mertua Arya Daru yang mengaku capek lahir batin karena kasus kematian menantunya.

Editor: Musahadah
kolase tribun jogja/tribun jakarta/istimewa
CAPEK - Prof Basu Swastha, mertua Arya Daru yang mengaku capek lahir batin atas kematian menantunya. Ini rekam jejaknya! 

SURYA.co.id - Inilah sosok Prof Basu Swastha Dharmmesta, mertua Arya Daru Pangayunan (39), diplomat yang tewas terlilit lakban di kamar kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat. 

Belum terungkapnya penyebab kematian Arya Daru membuat Prof Basu Swastha dan keluarga mengaku lelah. 

Perasaan itu diungkapkan Prof Basu saat ditemui seusai didatangi Komnas HAM di rumahnya. 

"Kami capek lahir dan batin," ucapnya di Banguntapan, Kabupaten Bantul, Rabu (23/7/2025) seperti dimuat TribunJogja.

Prof Basu juga menyampaikan sampai saat ini pihak keluarga belum menerima update hasil penyelidikan dari kepolisian.

Baca juga: 2 Kemungkinan Penyebab Kematian Arya Daru Menurut Psikolog Forensik: Kecelakaan atau Kemauan Sendiri

"Sampai saat ini belum ada hasil dari kepolisian," pungkasnya.

Sementara itu Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Anis Hidayah mengakui sudah bertemu dengan keluarga Arya Daru. 

Namun, dia tidak mau mengungkapkan hasil pertemuan dengan keluarga korban.

"Nanti saja, ya. Nanti akan kami sampaikan," jelasnya.

Begitu pula saat disinggung adanya dugaan pelanggaran HAM atas kematian Arya Daru, Anis Hidayah masih bungkam.

"Nanti, ya. Nanti," terang Anis.

Seperti diketahui, sejak ditemukan tewas di kamar kos pada Selasa (8/7/2025), polisi belum juga mengungkap penyebab kematian Arya Daru

Padahal sebelumnya polisi berjanji akan mengungkap dalam waktu satu minggu. 

Sosok Prof Basu Swastha

Prof Basu Swastha merupakan guru besar pemasaran di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM).

Prof Basu menyelesaikan pendidikan Sarjana dari Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada pada tahun 1976

Kemudian Magister Administrasi Bisnis dari Northwestern State University, Amerika Serikat pada 1984.

Kemudian gelar Doktor Filsafat dari University of Strathclyde pada 1992.

Prof Basu adalah dosen serta peneliti berprestasi di lingkungan Universitas Gadjah Mada. 

Dia banyak meneliti tentang perilaku konsumen dan pemasaran. 

Ia pernah menerima penghargaan “Highly Commended” dari Emerald Literati Award, sebuah pengakuan internasional di bidang akademik, serta berbagai penghargaan dari UGM atas dedikasi dan produktivitasnya dalam penelitian serta publikasi di jurnal ilmiah bereputasi. 

Dia juga aktif dalam berbagai organisasi yakni,  Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Forum Pemasaran Indonesia dan Akademi Ilmu Pemasaran, AS. 

Prof Basu memiliki anak, diantaranya Meta Bagus dan Meta Ayu Puspitantri.

Meta Ayu menikah dengan Arya Daru dan telah dikaruniai dua anak.

Kepergian Arya Daru tentu meninggalkan duka mendalam bagi Prof Basu Swastha Dharmmesta.

6 Temuan Kompolnas

Di bagian lan, hasil cek tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya Arya Daru yang dilakukan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menemukan sejumlah fakta baru. 

Temuan baru Kompolnas ini akan dibandingkan dengan pengakuan keluarga Arya Daru yang sudah ditemui di Jogjakarta beberapa hari sebelumnya.

Selain itu, Kompolnas juga akan mengkros-cek temuan baru itu dengan hasil penyelidikan yang dilakukan POlda Metro Jaya. 

Berikut sejumlah temuan baru Kompolnas di kasus ini: 

  1. Seluruh CCTV berfungsi  

Baca juga: Yakin Arya Daru Dibunuh Terencana, Rekan Diplomat di KBRI Myanmar: Dia Tak Mungkin Lakukan Hal Nekat

Setelah melakukan pengecekan TKP, Komisioner Kompolnas Choirul Anam memastikan seluruh CCTV di indekos Arya Daru berfungsi dan tidak ada yang mati.

“Kami tadi melakukan ngecek TKP cukup detail, ada beberapa hal yang penting."

"Sebelum saya jelaskan, di samping ngecek TKP juga ngecek membandingkan apa yang kami dapat sebelumnya dengan penjaga kos-kosan ini," kata Choirul Anam di lokasi kejadian pada Selasa (22/7/2025).

"Kalau hidup berapa jam dan diambil oleh kepolisian skemanya berapa waktu dijelaskan cukup baik, cukup detail bahkan ditarik ke belakangnya sangat banyak dan itu sangat cukup dan sangat baik," imbuhnya.

2. Alasan penjaga kos tak ketuk pintu Arya Daru

KONDISI - Tangkap layar rekaman CCTV kos Arya Daru. Penjaga kos sedang mengecek kamar Arya Daru
KONDISI - Tangkap layar rekaman CCTV kos Arya Daru. Penjaga kos sedang mengecek kamar Arya Daru (Kompas TV)

Dalam pengecekan itu, Kompolnas juga sempat menanyakan alasan penjaga kos tidak mengetuk pintu Arya Daru di malam kejadian. 

Seperti diketahui, gelagat penjaga kos bernama Siswanto sempat menjadi sorotan karena mondar mandir di depan kamar Daru, namun tidak mau mengetuk pintunya pada Selasa (8/7/2025) pukul 00.27 WIB dan 05.20 WIB, sesuai rekaman CCTV.

Anam mengungkapkan, ada alasan mengapa penjaga indekos hanya mondar-mandir di depan kamar Arya Daru tanpa mengetuk pintu.

Choirul lantas mengaku sudah mengetahui konteks dari kejadian itu, termasuk membaca pesan WhatsApp (WA) antara penjaga indekos dengan istri korban.

"Jadi kalau tadi misalnya kenapa (penjaga indekos) kok enggak langsung ketuk pintu dan sebagainya, kami dijelasin konteksnya, termasuk kami juga membaca WA-nya," papar Anam, Selasa, dilansir TribunJakarta.com.

Hanya saja, Anam tidak mau mengungkap alasan penjaga kos tersebut, karena masih dalam tahap penyelidikan. 

3. Tak ada kerusakan plafon

Selain CCTV, pihaknya juga mengecek kondisi kamar Arya Daru, termasuk kondisi plafon, saluran air hingga kasurnya. 

Anam memastikan kondisi plafon yang ada di kamar maupun di kamar mandi Arya, tidak ada kerusakan alias mulus. 

Begitu juga dengan kondisi tempat tidurnya. 

4. Slot manual posisinya terkunci 

Dari pengecekan ini lah terungkap kondisi kunci kamar yang ternyata ada dua, yakni slot manual yang hanya bisa dibuka atau ditutup dari dalam kamar, dan kunci biasa yang bisa dibuka tutup dari dalam dan luar. 

"Kami cek fisik dan konfirmasi kepada penjaga kos, karena yang buka pertama. Kami minta diperagakan," katanya. 

Dari pengakuan penjaga kos  terungkap jika posisi slot manual itu terkunci dari dalam, saat  dibuka kali pertama. 

"Waktu dibuka posisinya terkunci," tegas Anam.

Pengakuan penjaga kos ini sama dengan video yang direkam saat kali pertama pintu kamar Dari dibuka.  

5. Tak ada suara mencurigakan

Anam juga sempat menanyakan kepada penghuni kos yang saat kejadian sekira pukul 01.00 masih terjaga. 

"Saya tanyakan, apakah ada suara mencurigakan? katanya enggak. Kondisinya kurang lebih seperti biasa. Apalagi ada hujan rintik-rintik," ungkapnya. 

6. Isi kresek hitam terungkap

Disinggung tentang kresek hitam yang dibuang Arya Daru, Anam mengaku sedikit banyak tahu isi kresek tersebut.

Hanya saja, Anam enggan mengungkapkan isi kresek hitam itu ke media.

"Itu akan kami dalami ke polda metro," katanya. 

Meski menemukan banyak temuan baru, Anam belum bisa menyimpulkan penyebab kematian Daru

"Dugaan paling kuat nanti dilihat hasil pendekatan ilmiah. Itu yang paling obyektif. 
Yakni hasil visum dan otopsinya," tegasnya. 

Sebagian artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Profil Basu Swastha Dharmmesta, Mertua Arya Daru Diplomat Kemenlu yang Tewas Kepala Dililit Lakban

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved