APBD 2025 Jember Alami Defisit Rp 601 Miliar, Gus Fawait : Bukan Berarti Tidak Ada Uang

SURYA.CO.ID, JEMBER - Pemkab Jember diproyeksikan mengalami defisit anggaran sebesar Rp 601 miliar dalam P-APBD 2025. Penyebabnya, proyeksi belanja daerah lebih besar dari pada target pendapatan pada tahun anggaran 2025 ini.

Bupati Jember, Muhammad Fawait juga menanggapi pertanyaan mengenai defisit keuangan daerah itu. Ia menjelaskan, defisit dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2025, merupakan kebijakan yang terpaksa dilakukan.

"Defisit bukan berarti tidak ada uangnya, tetapi (kekosongan anggaran) bisa ditutupi dalam APBD 2026. Itu merupakan ruang fiskal yang bisa diambil Pemkab Jember," kata Gus Fawait, Jumat (18/7/2025).

Menurutnya, untuk mengatasi defisit anggaran tersebut diperlukan sinergitas bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pusat dalam program pembangunan.

"Khususnya dalam pengentasan kemiskinan, karena kemiskinan di Jember tertinggi kedua di Jawa Timur," ucap Gus Fawait.

Karena itu, Kebijakan Umum Anggaran dan Platform Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) P-APBD 2025 tetap harus disahkan bersama DPRD Jember, supaya program kerja tetap berjalan.

"Paling penting tahun ini tetap dilakukan perbaikan jalan. Dan kami sudah dapat komitmen dari pemerintah pusat bahwa pada 2026 akan ada banyak pembangunan jalan rusak di Kabupaten Jember," ucap Gus Fawait.

Ketua DPRD Jember, Ahmad Halim menjelaskan, sisa lebih anggaran (Silpa) di P-APBD tahun ini diproyeksikan sekitar Rp 82 miliar. Ia menyatakan, ruang fiskal tersebut yang digunakan untuk pembangunan.

"Hampir digunakan untuk pengunaan pembangunan infrastuktur di dinas PU Bina Marga serta Dinas Cipta Karya serta belanja alat kesehatan di tiga rumah sakit daerah," tutur Halim.

Sebatas informasi, belanja Pemkab Jember di P-APBD 2025 sebesar Rp 4,9 triliun, sementara pendapatannya diproyeksikan sekitar Rp 4,3 triliun. *****