Dikucuri Kemendikdasmen Rp 90 Miliar, Pemkab Jember Perbaiki 124 Sekolah Selama 2025

"Fasilitator itu ditujukan langsung oleh kementrian. Rata-rata orang teknik dari perguruan tinggi yang ada di Indonesia," ungkapnya.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
surya/imam nahwawi
PERBAIKAN SEKOLAH - Hadi Mulyono, Kepala Dinas Pendidikan Jember menjelaskan 124 sekolah yang sedang diperbaiki di Jember tahun anggaran 2025.'= 
Ringkasan Berita:
  • Disdik Jember mendapat bantuan Rp 90 miliar dari APBN melalui Kemendikdasmen untuk perbaikan sekolah rusak pada tahun 2025.
  • Ada sebanyak 124 sekolah jenjang SD, SMP dan SMA yang diperbaiki dari dana APBN dan sekarang perbaikan sedang berlangsung.
  • Disdik Jember akan kembali mengajukan perbaikan sekolah pada tahun anggaran 2026.

 


SURYA.CO.ID, JEMBER - Dinas Pendidikan Jember mencatat ada 124 lembaga sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang tahun 2025 ini mendapatkan bantuan perbaikan.

Ratusan lembaga di Jember tersebut mendapatkan kucuran program trafik dari Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tahun anggaran 2025, dengan total biaya Rp 90 miliar.

Kepala Dinas Pendidikan Jember, Hadi Mulyono mengungkapkan, saat ini perbaikan gedung sedang berlangsung. Dan sebagian ekolah tersebut telah menyerap anggaran dari pemerintah sekitar 70 persen.

"Ada juga yang baru menyerap 50 persen, dan ada yang baru berjalan (perbaikannya). Targetnya Desember 2025 harus selesai semuanya baik fisik maupun pertanggung jawaban admistrasi," kata Hadi, Rabu (19/11/2025).

Menurutnya, proyek bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (ABBN) ini, dikerjakan melalui swakelola yang dilaksanakan langsung pihak sekolah.

"Dalam petunjuk teknisi itu, juga  dibentuk P2SP (Panitia pembangunan satuan pendidikan) di mana penanggung jawabnya adalah kepala sekolah. Serta ada tim teknis perencanaan dan pengawasan," imbuh Hadi.

Selain itu,  kata Hadi, Kemendikdasmen juga menerjunkan 4 orang fasilitator khusus untuk mengawasi proyek pembangunan gedung sekolah di Jember tersebut.

"Fasilitator itu ditujukan langsung oleh kementrian. Rata-rata orang teknik dari perguruan tinggi yang ada di Indonesia," ungkapnya.

Rata-rata rehab gedung sekolah di Jember tersebut, adalah pembangunan ruang kelas baru, sebab hal ini merupakan sarana utama pengunjung pembelajaran siswa.

"Sementara penerima manfaat program ini paling banyak SD. Sebab sekolah paling banyak SD," imbuhnya.

Hadi mengaku juga telah menyiapkan data sekolah yang mengalami rusak sedang dan berat di Jember. Dan diusulkan di Kemendikdasmen untuk tahun anggaran 2026.

"Kami juga telah diminta untuk memprioritaskan sekolah mana yang perlu didahulukan untuk dapat proyek itu," tambahnya. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved