Program Bangkalan Berse Onggu, Cara Pemkab Bangkalan Atasi Permasalahan Soal Sampah
Persoalan sampah di Kabupaten Bangkalan berawal setelah warga menutup satu-satunya TPA di Desa Buluh, Kecamatan Socah pada 21 Februari 2020
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, BANGKALAN - Program penanggulangan sampah mulai dari sektor hulu dan hilir ‘Bangkalan Berse Onggu’ (sangat bersih), diluncurkan di Alum-alun Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (11/7/2025).
‘Bangkalan Berse Onggu’ diharapkan bisa menjadi komitmen bersama, sinergitas antara Pemkab Bangkalan selaku sektor hilir dan masyarakat di sektor hulu dalam upaya mengatasi permasalahan sampah.
Bupati Bangkalan Lukman Hakim menuturkan, Pemkab Bangkalan berkomitmen mengatasi permasalah kebersihan terutama pengelolaan sampah melalui program ‘Bangkalan Berse Onggu’ yang memang selaras dengan program Pemerintah Pusat dalam upaya penanganan masalah sampah dari hulu sampai hilir.
“Saya berharap langkah masif ini turut dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Mengingat sampah merupakan salah satu permasalahan yang cukup krusial, tentunya akan lebih efektif jika penyelesaian tidak hanya ditangani pemerintah saja tetapi juga peran serta seluruh komponen masyarakat,” ujar Lukman Hakim.
Seperti diketahui, persoalan sampah di Kabupaten Bangkalan berawal setelah warga menutup satu-satunya TPA di Desa Buluh, Kecamatan Socah pada 21 Februari 2020.
Penutupan TPA dilakukan karena Pemkab Bangkalan dinilai tidak serius dalam upaya mengelola sampah.
Sehingga tumpukan sampah menimbulkan bau dan mencemari sumber mata air warga.
Sejak saat itu, DLH Kabupaten Bangkalan berpindah-pindah membuang sampah dengan sistem sewa.
Seperti halnya di Desa Bunajih, Kecamatan Labang untuk dijadikan TPA dengan nilai kontrak mencapai sekitar Rp 400 juta per tahun hingga Maret 2022.
Berakhirnya masa sewa, DLH Bangkalan harus angkat kaki dan berpindah-pindah tempat menempatkan sampah. Seperti di kawasan Wisata Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah.
Setelah berjalan sekitar dua pekan, warga kemudian menolak dengan cara menghadang laju truk sampah pada 27 Juli 2023 silam.
Setelah itu, tempat pembuangan sampah dilakukan DLH Bangkalan dengan cara berpindah-pindah dan mendapatkan penolakan warga.
Mulai dari Kecamatan Kwanyar, Tanjung Bumi, Arosbaya, hingga yang terbaru di Kecamatan Klampis.
Keberadaan TPS 3R yang digaungkan DLH Bangkalan selama ini tidak sebanding dengan semakin tingginya produksi sampah dalam setiap tahunnya.
Hingga tahun 2021, produksi sampah di Bangkalan telah menyentuh 60 ton per hari.
Tunjungan Plaza Surabaya Terpantau Tutup Sementara Hari Ini |
![]() |
---|
UM Surabaya Pantau Mahasiswanya yang Ikut Aksi di Grahadi Surabaya, Ada yang Alami Luka |
![]() |
---|
Laga di Kandang PSM Makassar Ditunda, Ini Respon Manajemen Persebaya Surabaya |
![]() |
---|
Wakil Bupati Dirham : Jumlah Dapur MBG di Lamongan Saat Ini Terbanyak di Jawa Timur |
![]() |
---|
80 Kolam Lele Diresmikan di Gresik : Gerakkan Ekonomi Desa Lewat Budidaya Ikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.