Jelang Musim Tanam Padi, Berlaku Harga Baru Pupuk Bersubsidi, Turun 20 Persen

Pupuk Indonesia memastikan kebijakan HET terbaru telah terimplementasi pada kios di seluruh Indonesia per tanggal 22 Oktober 2025

Penulis: Sugiyono | Editor: Titis Jati Permata
Tribun Jatim/Willy Abraham
HARGA PUPUK - Foto Ilustrasi, seorang petani sedang merawat tanamannya di lahan Desa Mulung, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Memasuki musim tanam padi, Pupuk Indonesia Grup menerapkan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) baru untuk pupuk bersubsidi. 

Ringkasan Berita:
  • Jelang musim tanam padi, Pupuk Indonesia Grup terapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) baru untuk pupuk bersubsidi, turun sebesar 20 persen
  • Petrokimia Gresik melaksanakan pelepasan pengiriman 145 ton pupuk subsidi terdiri 30 ton urea, 60 ton NPK, 30 ton ZA dan 25 ton organik. 
  • Pupuk tersebut dikirim ke Gudang Talok dan Sumberejo di Bojonegoro, Gudang Jenu di Tuban, serta Gudang Paron dan Sidokerto di Ngawi

 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Memasuki musim tanam padi, Pupuk Indonesia Grup menerapkan kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) baru untuk pupuk bersubsidi. Ada penurunan harga sebesar 20 persen.

"Hal ini merupakan wujud dukungan Perusahaan terhadap kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) dalam memperkuat ketahanan pangan nasional serta meningkatkan daya beli petani," kata Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, dalam rilis Humas Petrokimia Gresik, Rabu (29/10/2025). 

Oleh karena itu,  Rahmad Pribadi memastikan semua berjalan lancar. Baik, stok pupuk, gudang dan transportasi. 

"Karena ini adalah pupuk yang kita kirim dengan HET yang baru, yang sudah turun 20 persen,” katanya. 

Baca juga: Ujung Tombak Penyaluran Pupuk Bersubsidi, Pupuk Indonesia Imbau PPTS Taati Aturan

Menurut Rahmad Pribadi, Pupuk Indonesia melalui Petrokimia Gresik melaksanakan pelepasan pengiriman 145 ton pupuk subsidi secara simbolis. 

Pupuk subsidi terdiri 30 ton urea, 60 ton NPK, 30 ton ZA dan 25 ton organik. Pupuk tersebut dikirim ke Gudang Talok dan Sumberejo di Bojonegoro, Gudang Jenu di Tuban, serta Gudang Paron dan Sidokerto di Ngawi.

"Seluruh pupuk subsidi ini dapat ditebus oleh petani terdaftar dengan HET terbaru," katanya.

Baca juga: Pupuk Indonesia Dukung Swasembada Pangan di Era Prabowo-Gibran, Perkuat Distribusi & Efisiensi Pupuk

Rahmad juga menjelaskan, kebijakan penurunan HET pupuk subsidi sebesar 20 persen akan mampu meningkatkan keterjangkauan pupuk.

Pasalnya, dengan harga yang lebih terjangkau, maka memudahkan akses petani terhadap pupuk, sekaligus menjadi upaya nyata keberpihakan Pemerintah mendorong produktivitas pertanian nasional.

“Ini karena kebijakan yang pro-petani, pro-rakyat, pro-ketahanan pangan dari Bapak Presiden Prabowo. Karena beliau sangat concern dan tahu bagaimana pentingnya pupuk pada program pertanian. Beliau menginstruksikan kepada kami untuk mencari cara model bisnis baru, supaya petani bisa mendapatkan harga pupuk yang murah,” tambahnya

Sebagai komitmen, Pupuk Indonesia memastikan kebijakan HET terbaru telah terimplementasi pada kios di seluruh Indonesia per tanggal 22 Oktober 2025 atau pasca Pemerintah mengumumkan kebijakan tersebut.

Baca juga: Kunjungan ke Jombang, Menkos Zulhas Pastikan Stok Pupuk di Jatim Aman, Harga Turun Hingga 20 Persen

Sebagai informasi, Perusahaan telah mengintegrasikan HET terbaru pada sistem Integrasi Pupuk Bersubsidi atau i-Pubers serta telah menempel stiker HET pada titik serah.

“Penyesuaian HET baru telah terintegrasi di sistem i-Pubers. Kami memastikan petani terdaftar dapat menebus pupuk dengan harga baru dan dapat mengawasinya melalui command center secara real-time,” kata Rahmad.

Maka dari itu, Pupuk Indonesia bersama seluruh anak perusahaannya akan terus melakukan sosialisasi, salah satunya melalui kegiatan Rembuk Tani. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved