Surabaya Berlakukan Sekolah Gratis di SMP Swasta Lewat Jalur Afirmasi, Tahun Ini Ada Ribuan Kuota

Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh menegaskan, kuota jalur afirmasi untuk SMP swasta berbeda dengan SMP Negeri. 

Foto Istimewa Pemkot Surabaya
TINJAU SEKOLAH - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau pelaksanaan pembelajaran di sekolah Surabaya. Pemkot Surabaya memastikan akan memberikan intervensi kepada siswa dari keluarga miskin (gamis) dan pra-gamis yang bersekolah di lembaga swasta. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dinas Pendidikan Surabaya memastikan akan terus memberikan Intervensi kepada siswa dari keluarga miskin (gamis) dan pra-gamis lewat jalur afirmasi. Seperti tahun sebelum, ada ribuan kuota yang disiapkan. 

Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh menegaskan, kuota jalur afirmasi untuk SMP swasta berbeda dengan SMP Negeri. 

Apabila kuota afirmasi pada sekolah negeri mencapai 20 persen dari daya tampung sekolah swasta, maka kuota pada sekolah swasta disesuaikan pada kapasitas masing-masing sekolah. 

Berlaku sejak beberapa tahun silam, kuota afirmasi tersebut menjadi terobosan Pemkot Surabaya untuk membantu siswa dari gamis/pra gamis melanjutkan pendidikannya. Khususnya, bagi siswa yang bersekolah di lembaga swasta. 

Ada yang satu sekolah bisa menampung sebanyak 64 siswa gamis dari total 160 siswa yang diterima, ada pula yang hanya menyiapkan kuota 3 siswa gamis dari 138 siswa yang diterima dalam sebuah sekolah.

"Untuk jumlah siswa yang diterima di SMP swasta melalui jalur afirmasi ini kuotanya berbeda-beda," kata Yusuf ketika dikonfirmasi di Surabaya beberapa waktu lalu. 

Selain bisa mendaftar melalui sekolah masing-masing, Dinas Pendidikan Surabaya juga memfasilitasi pendaftaran melalui laman resmi milik Pemkot, smp.spmbsurabaya.net yang juga memuat SPMB untuk jenjang sekolah negeri.

Ada sekitar 130 SMP swasta yang bergabung, pembukaan dilakukan 4 Juli 2025 mendatang.

Yusuf memastikan, intervensi yang diberikan kepada siswa afirmasi di sekolah swasta sama seperti yang diterima siswa afirmasi di sekolah negeri.

Di antaranya, bebas dari biaya operasional seperti SPP, uang gedung, daftar ulang, kegiatan (sesuai Perwali No. 49/2020), serta seragam gratis dan kelengkapan lainnya seperti tas, sepatu, topi, kaos kaki, ikat pinggang.

Sebelumnya, Yusuf juga menjelaskan Pemkot Surabaya belum bisa memberikan Intervensi kepada semua siswa di sekolah swasta, kecuali dari yang gamis/pra-gamis.

"Kalau yang gamis - pra-gamis kan sudah, tapi kalau untuk semuanya (siswa maupun sekolah) kan belum," kata Yusuf. 

Karenanya, Yusuf meminta wali murid, khususnya yang berasal dari keluarga miskin untuk tidak ragu menyekolahkan di lembaga swasta.

Wali murid bisa memilih sekolah yang telah menyiapkan kuota afirmasi.

"Harapan kami, justru jarak [rumah dan sekolah] yang seharusnya menjadi pertimbangan [memilih sekolah]. Kalau terlalu jauh, siswa lelah sehingga psikologis anak kan nggak bagus juga ketika menerima pembelajaran," tandas Yusuf. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved