Tertibkan Tempat Usaha yang Gunakan Jalan Jadi Lahan Parkir, Eri Cahyadi : Bikin Macet Surabaya

Wali Kota Eri Cahyadi mengingatkan, di rumah makan atau restoran wajib memiliki lahan parkir. 

Hal yang sama juga menjadi tanggungjawab pengelola toko modern seperti minimarket.

"Rumah makan sama dengan toko modern, aturannya sama. Jadi (wajib) menyediakan tempat parkir dan sebanyak 10 persennya masuk (Pajak Parkir) ke Pemkot Surabaya," kata Wali Kota Eri.

Pembayaran pajak parkir dapat dibayarkan di awal bulan berdasarkan estimasi jumlah kendaraan harian yang masuk.

Jika memilih skema ini, pemilik usaha wajib mencantumkan tulisan "parkir gratis” di lokasi usaha.

Skema kedua, perhitungan pajak parkir dilakukan berdasarkan data riil jumlah kendaraan yang parkir setiap bulan. 

Pengelola diperbolehkan menarik retribusi parkir langsung kepada konsumen secara tunai maupun elektronik.

"Jadi sebenarnya kalau dia (pengelola) mau narik parkir atau tidak, itu kewenangan mereka. Yang penting pajak parkirnya 10 persen dari jumlah kendaraan yang parkir," terangnya.

Masalah parkir saat ini menjadi atensi masyarakat menyusul penertiban Pemkot Surabaya terhadap juru parkir (jukir) liar. 

Mengantisipasi adanya jukir liar, Pemkot Surabaya mewajibkan pengelola toko untuk menyiapkan jukir resmi. Apabila hal tersebut tak dilakukan, maka bisa berujung penutupan lahan parkir.

Selain masalah jukir liar, Wali Kota Eri juga menyoroti rendahnya pajak parkir selama ini. 

Menurutnya, pengelola toko membayar pajak parkir jauh di bawah realita jumlah pengunjung harian.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS