Bulog Periksa Beras SPHP Diduga Palsu di Pasar Baru Gresik, Pedagang Curiga Harganya Lebih Mahal

Seharusnya, beras subsidi SPHP bisa menetralisir kenaikan harga beras medium yang rata-rata Rp 12.500 per KG.

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad sugiyono
LEBIH MAHAL - Beras Subsidi SPHP terlihat sudah dipajang di beberapa lapak pedagang di Pasar Baru Gresik. Tetapi para pedagang resah karena beras SPHP kali ini lebih mahal. 


SURYA.CO.ID, GRESIK - Pedagang di Pasar Baru Gresik kembali mendapat pasokan beras bersubsidi Stabilitas Pasokan Harga Pasar (SPHP) sejak beberapa hari terakhir.

Beredarnya kembali beras SPHP itu malah tidak membuat tenang para pedagang yang mencurigai kemasannya tidak orisinil.

Selain itu, harga beras bertuliskan SPHP bersubsidi 5 KG itu lebih mahal. Meski kenaikan hanya sekitar Rp 300 namun sudah membuat para pedagang tidak nyaman.

Keresahan beredarnya beras SPHP tersebut disampaikan Ketua Paguyuban Pasar Baru Gresik, Edy Chumaidi. Sebab saat menjelang hari raya Idul Adha 1446 Hijriyah lalu,  beras subsidi SPHP kemasan 5 KG itu mencantumkan harga berbeda.

Beras subsidi SPHP tersebut dijual dengan harga Rp 64.000 per 5 KG. Sehingga kalau dibagi 5 diperoleh Rp 12.800 per KG. 

Seharusnya, beras subsidi SPHP bisa menetralisir kenaikan harga beras medium yang rata-rata Rp 12.500 per KG. "Ini aneh, beras subsidi SPHP dijual dengan harga lebih mahal," kata Edy, Senin, (9/6/2025). 

Pihak Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (Diskoperindag) Gresik bersama Tim Bulog segera turun ke Pasar Baru Gresik dan Toko Maju Jaya di Jalan Usman Sadar.

Dari pemeriksaan, kemasan beras subsidi SPHP tersebut terlihat tidak asli, sebab barcode tidak tembus ke Bulog. Selain itu, huruf yang tertera di sak juga tidak mirip milik Bulog. "Sak dan barcode telah diperiksa oleh Tim Bulog. Sepertinya ada yang memalsukan saknya," kata Edy.

Sementara pengelola Toko Maju Jaya mengatakan, beras tersebut dipasok seseorang dari Surabaya. Ia berdalih kalau beras tersebut bersubsidi. "Saya tidak tahu kalau itu beras subsidi. Kalau dilarang ya saya tidak akan membelinya," katanya. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved