Dorong Polsek Ungkap Kasus Curanmor, Kapolrestabes Surabaya Terapkan Reward dan Punishment

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfi Sulistiawan, mulai mengambil langkah tegas untuk meredam aksi curanmor

Penulis: Tony Hermawan | Editor: irwan sy
Polrestabes Surabaya
REWARD AND PUNISHMENT - Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan saat merilis tangkapan curanmor. Luthfie menerapkan sistem reward dan punishment bagi seluruh polsek agar penanganan kasus bisa bergerak lebih cepat dan lebih agresif. 
Ringkasan Berita:
  • Sistem Reward-Punishment: Kapolrestabes Surabaya (Kombes Luthfi) terapkan sistem reward dan punishment untuk redam kasus Curanmor.
  • Kinerja Polsek Dikejar: Kebijakan ini bertujuan agar penanganan kasus Curanmor di seluruh Polsek bergerak lebih cepat dan tidak pasif.
  • Apresiasi & Sanksi Tegas: Polsek dengan tangkapan menonjol akan diapresiasi, sementara yang minim tangkapan akan menerima sanksi tegas.
  • Persempit Ruang Gerak Maling: Target utama kebijakan ini adalah mempersempit ruang gerak pencuri.

 

SURYA.co.id | SURABAYA - Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfi Sulistiawan, mulai mengambil langkah tegas untuk meredam aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Surabaya.

Ia menerapkan sistem reward dan punishment bagi seluruh polsek agar penanganan kasus bisa bergerak lebih cepat dan lebih agresif.

Baca juga: Maling Motor di Surabaya Dihajar Massa, Tepergok Saat Hendak Gasak Kendaraan Inventaris Kantor

Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Nainggolan, mengatakan kebijakan itu sengaja dibuat agar kinerja tiap polsek terlihat jelas.

Tidak ada lagi alasan lambat atau pasif dalam mengejar para pelaku.

“Polsek yang tangkapan curanmornya menonjol akan dapat apresiasi. Tapi kalau sebaliknya, kejadiannya banyak tangkapan dikit, ya siap-siap menerima sanksi tegas,” ujar Rina.

Bukan Hal Baru

Langkah ini sebenarnya bukan hal baru.

Beberapa tahun lalu, model serupa pernah diterapkan ketika polsek diberi kewenangan penuh mengungkap kasus narkoba.

Saat itu, polsek yang minim tangkapan bakal dipasangi bendera.

Semua kapolsek saling kerja keras mengusut kasus.

Tidak ada satu pun yang mau bendera tengkorak berkibar di markasnya.

Sebab itu sebagai sebagai tanda bahwa kinerja Polsek buruk.

Rina mengaku sistem baru ini, Polrestabes Surabaya masih merumuskan bentuk punishment yang paling pas.

Harapannya, dengan instruksi ini ruang gerak para pencuri ini makin sempit.

Bukan cuma tertangkap, tapi maling tidak punya lagi kesempatan beraksi.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved