Wanita Ponorogo Buron BNN

Otak Penyelundupan 2 Ton Sabu Dari Ponorogo, Dewi Astutik Dikenali di Desanya Tetapi Punya Nama Lain

Menurut Gunawan, jika sesuai KTP maupun pasport maka warga mengenalnya dengan nama PA dan wanita itu memang bekerja di luar negeri.

|
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Deddy Humana
surya/Pramita Kusumaningrum (Pramita)
BURONAN BNN - Gerbang masuk Dusun Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Selasa (27/5/2025). Nama desa itu menjadi sorotan setelah sosok Dewi Astutik yang merupakan buronan Badan Narkoba Nasional (BNN) diduga merupakan warga daerah itu. 


SURYA.CO.ID, PONOROGO - Satu desa di Kabupaten Ponorogo mendadak jadi perhatian menyusul penggagalan penyelundupan 2 ton sabu lewat laut di Perairan Riau, Rabu (21/5/2025) silam. 

Setelah sabu berjumlah besar itu digagalkan saat diangkut kapal  Sea Dragon Tarawa, muncul nama Dewi Astutik yang kini menjadi buronan Badan Narkoba Nasional (BNN).

Bagaimana tidak, nama Dewi Astutik muncul saat konferensi pers penyergapan yang dilakukan BNN dan didapati 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun.

BNN memberikan red notice yang menjadikan Dewi Astutik buronan Interpol sejak 2024. Dewi Astutik adalah otak dari penyelundupan barang haram itu.

Diketahui Dewi Astutik merupakan warga Jawa Timur dari identitas berupa fotocopy KTP maupun paspor yang viral. Dalam identitas kependudukan tertulis bahwa ia beralamat di Dukuh Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.

SURYA mencoba menelusuri jejaknya sesuai alamat yang beredar di media sosial. Namun nihil, tidak ada nama Dewi Astutik di Dusun Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong.

“Nama Dewi Astutik tidak ada. Tetapi alamat itu memang warga sini. Fotonya juga kenal,” ungkap Kepala Dusun Sumber Agung, Gunawan, Selasa (27/5/2025).

Menurut Gunawan, jika sesuai KTP maupun paspor maka warga mengenalnya dengan nama PA dan wanita itu memang bekerja di luar negeri. Diduga nama PA ini mengganti namanya menjadi Dewi Astutik.

“Memang bekerja di luar negeri dan sudah lama berangkat. Ia pernah bekerja di Hongkong dan Taiwan, dan terakhir ini katanya di Kamboja,” urainya.

Salah satu warga, Sri Wahyuni mengatakan hal yang sama. Di mana tidak ada nama Dewi Astutik di lingkungannya. “Lihat di media sosial memang seperti warga sini. Tetapi namanya bukan Dewi Astutik melainkan PA,” pungkasnya.  ***

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved