Jan Hwa Diana Kembali Diperiksa, Polda Jatim Beberkan Temuan 100 Ijazah Mantan Karyawan

SURYA.CO.ID - Jan Hwa Diana, pemilik CV Sentosa Seal, kembali menjalani pemeriksaan di Gedung Ditreskrimum Polda Jawa Timur (Polda Jatim), Kamis (22/5/2025) sore. 

Pemeriksaan terhadap Jan Hwa Diana terkait dengan kasus dugaan penggelapan ijazah milik para mantan karyawan di perusahaannya CV Sentoso Seal. 

Penyidik Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim turut membawa sejumlah barang bukti penting dalam kasus Jan Hwa Diana. 

Di antara bukti yang ada adalah, terdapat sekitar 100 lembar ijazah mantan karyawan Jan Hwa Diana yang sebelumnya sempat dikabarkan hilang. 

Bersama ijazah, turut diamankan pula berbagai dokumen pendukung yang akan memperkuat proses penyelidikan terhadap kasus Jan Hwa Diana. 

"Iya nanti saja, sama Pak Wadir, barang sedang diteliti, iya 100-an ijazah," ujar Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Farman seraya meninggalkan kerumunan awak media, lalu bergegas memasuki mobilnya.  

Kasus penahanan ijazah

Diketahui, kasus Jan Hwa Diana mencuat setelah beberapa mantan karyawan melapor tidak bisa mendapatkan kembali ijazah mereka setelah berhenti bekerja. 

Kini pihak kepolisian masih terus mendalami motif dan peran Jan Hwa Diana dalam kasus penahanan ijazah ini. 

Sebelumnya, Jan Hwa Diana ngotot tidak memberikan perintah kepada staf atau HRD untuk melakukan penyitaan terhadap ijazah para karyawan. 

Menurut Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman, Diana dan suaminya ngotot tidak mengetahui keberadaan ijazah para karyawannya.  

"Pengakuannya awalnya tidak mengakui menyimpan. Makanya kami melakukan penggeledahan untuk mencari," ujarnya saat ditemui di Mapolda Jatim, Jumat (16/5/2025).  

Kendati demikian, lanjut Farman, pihaknya tetap tak kehabisan akal untuk mencari alat bukti yang bakal membuktikan keterlibatan Diana serta suaminya dalam penyitaan ijazah tersebut.  

"Kesaksian, dia (Diana dan suaminya) gak tau. Tapi kan ada alat bukti lainnya," katanya.  

Farman juga menduga Jan Hwa Diana berusaha menghilangkan barang bukti, seperti SKCK dan surat-surat lainnya.