Program Police Go To School, Cegah Kecelakaan yang Libatkan Pelajar di Mojokerto

Polisi Satlantas Polres Mojokerto gencar melakukan edukasi safety riding, kepada pelajar di seluruh sekolah tingkat SMP dan SMA

SURYA.co.id/Mohammad Romadoni
EDUKASI - Instruktur Polisi Satlantas Polres Mojokerto saat memberikan sosialisasi dan pengetahuan safety riding bagi para pelajar di salah satu SMAN 1 Trawas, Kabupaten Mojokerto, Rabu (21/5/2025). 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO- Polisi Satlantas Polres Mojokerto gencar melakukan edukasi safety riding, kepada pelajar di seluruh sekolah tingkat SMP dan SMA sederajat di Kabupaten Mojokerto.

Sosialisasi sekaligus pengetahuan safety riding tersebut sangat penting dimiliki pelajar, sebagai bekal mereka berkendara dengan baik di jalan raya yang mengutamakan keselamatan dirinya maupun pengendara lain.

Kasat Lantas Polres Mojokerto Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ridho Rinaldo Harahap menegaskan, kegiatan Goes To School ini merupakan upaya POLRI untuk menekan angka kecelakaan yang melibatkan pelajar di wilayah Mojokerto Raya.

Dirinya tidak ingin kecelakaan yang melibatkan pelajar meningkat lantaran ketidaktahuan mereka dalam safety riding, terutama fatalitas kecelakaan yang dipicu human eror hingga merenggut korban jiwa di kalangan siswa sekolah tersebut.

"Tujuan kegiatan ini untuk menekan angka fatalitas kecelakaan, yang melibatkan pelajar dan menanamkan tertib lalu lintas sejak dini. Materi utama adalah safety riding, bagaimana berkendara dengan aman dan baik di jalan raya," kata Ridho, Rabu (21/5/2025).

Menurutnya, ada dua program (POLRI) untuk edukasi safety riding khususnya bagi pelajar, yang sudah dilakukan sejak lama yaitu Police Go To School dan Go To Pondok Pesantren dengan intensitas setiap hari keliling sekolah.

Di Mojokerto kegiatan ini sudah diterapkan secara masif, dengan melibatkan tiga instruktur dari Polisi Satlantas dengan sasaran kurang lebih sekitar 13 sekolah mulai Januari- Mei 2025.

Materi safety riding antaranya, bagaimana mengendarai sepeda motor, cara mengerem, wajib pakai helm dan lainnya, terpenting pengetahuan rambu-rambu lalu lintas serta berhenti di traffic light secara benar. 

"Jangan berhenti di tempat teduh untuk menghindari panas, padahal garis traffic light masih jauh karena itu sangat berbahaya dapat berpotensi memicu kecelakaan," tegasnya.

Hasil kajian dari beberapa kasus, lanjut Ridho, penyebab kecelakaan masih didominasi akibat anak usia pelajar yang memicu kejadian tersebut.

Rata-rata penyebab kecelakaan human eror, untuk kondisi jalan maupun faktor kendaraan sangat jarang.

Edukasi ini berdampak nyata menurunkan fatalitas kecelakaan yang melibatkan anak sekolah di wilayah hukum Polres Mojokerto.

"Setiap Anev (Polda Jatim), Alhmdulilah Mojokerto jarang dipanggil karena laka tinggi. Artinya, edukasi safety riding kepada pelajar berdampak terhadap penurunan angka kecelakaan maupun fatalitas kecelakaan," bebernya.

Dirinya menyebut, pihaknya akan terus gencar melakukan sosialisasi safety riding demi keselamatan berkendara pelajar di Mojokerto. Termasuk, mencegah pelajar terlibat dalam geng motor dan lainnya.

"Kita terus menggencarkan edukasi safety riding ke pelajar, pasti dampaknya akan menekankan angka kecelakaan maupun fatalitas kecelakaan di Mojokerto," pungkasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved