PGN Terus Turunkan Emisi Karbon, Segini Jumlah Pencapaiannya

Komoditas utama PGN, yakni gas bumi, memegang peran penting dalam penurunan emisi ini. 

SURYA.co.id/Habibur Rohman
TAKSI BBG - Petugas melakukan pengisian bahan bakar gas pada kendaraan di (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang berlokasi di kawasan Jl Ngagel Surabaya, Kamis (18/9/2025). Penggunaan BBG ini merupakan bagian dari upaya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang merupakan Subholding Gas Pertamina untuk memperluas pemanfaatan gas bumi untuk berbagai sektor pelanggan, mulai dari rumah tangga, UKM, komersial (mall, hotel, rumah sakit), industri, pembangkit listrik dan transportasi. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina semakin membuktikan wujud komitmennya terhadap pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060. 

Realisasi penurunan emisi PGN menunjukkan tren peningkatan signifikan dari tahun ke tahun.

Pada 2023, PGN berhasil menurunkan emisi sebesar 598,39 ton CO₂e, kemudian meningkat menjadi 29.722 ton CO₂e di 2024. 

Hingga Agustus 2025, angka penurunan emisi telah mencapai 24.861 ton CO₂e, atau melampaui target komitmen perusahaan hingga 19,7 persen, dan diproyeksikan terus bertambah hingga akhir tahun.

Baca juga: PGN Aktif Berdayakan Perekonomian Warga dan Lestarikan Lingkungan

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Mirza Mahendra, mengatakan, capaian ini menegaskan keseriusan PGN dalam upaya dekarbonisasi, sekaligus memperkuat perannya sebagai penyedia energi transisi. 

"Tren positif tersebut juga mencerminkan efektivitas strategi dekarbonisasi yang dijalankan PGN, termasuk efisiensi operasional, optimalisasi pemanfaatan gas bumi, serta pengembangan inisiatif energi bersih," kata Mirza, Rabu (8/10/2025).

Baca juga: Brand Taksi di Surabaya Jadi Pelanggan Utama BBG di SPBG PGN di Ngagel

Dia juga menyebut, realisasi penurunan emisi PGN yang melampaui target menunjukkan
langkah strategis perusahaan terbukti memberikan dampak langsung terhadap pencapaian dekarbonisasi Pertamina Group.

Komoditas utama PGN, yakni gas bumi, memegang peran penting dalam penurunan emisi ini. 

"Gas bumi dikenal sebagai energi yang karakteristiknya lebih bersih dibandingkan energi fosil lainnya," jelas Mirza.

Baca juga: PGN Edukasi Warga Karangkiting Gresik : Pentingnya Keamanan dan Keselamatan Infrastruktur Gas Bumi

Sebagai energi transisi menuju masa depan yang lebih hijau, optimalisasi pemanfaatan gas bumi dilakukan melalui program jaringan gas rumah tangga (jargas), perluasan bahan bakar gas (BBG) dan infrastruktur beyond pipeline, serta pengembangan biomethane dari organic waste.

“Proyek biomethane merupakan inisiatif strategis perusahaan dengan membangun sinergi transformasi energi, pangan, maupun air. Melalui proyek ini, PGN memanfaatkan limbah agrikultur seperti dari sawit, jerami, dan kotoran hewan, yang kemudian dijadikan biogas. Setelahnya, biomethane diinjeksi ke dalam jaringan pipa gas bumi eksisting,” ungkap Mirza.

Baca juga: Terapkan Risk Management dan Kepatuhan Dalam Bisnis, PGN Raih TOP GRC Award 2025

Proyek biomethane berpotensi mendorong penurunan emisi sekaligus mendukung ekonomi sirkular dan pengelolaan limbah organik. 

Dengan demikian, hal ini dapat mendorong pertumbuhan transformasi pangan dan penyaluran energi bersih ke konsumen, yang harapannya mampu menjadi alternatif energi hijau.

PGN akan terus mengembangkan berbagai inisiatif yang dapat mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Perusahaan berkomitmen untuk tidak hanya fokus pada perubahan iklim, namun juga pada seluruh aspek pengelolaan Environmental, Social, and Governance (ESG).

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved