Kasus Sound Horeg Timpa Anak di Bondowoso Berakhir Damai, Polisi Tegaskan Acara Itu Tak Berizin

Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono, menegaskan bahwa tidak ada izin penggunaan sound horeg dalam acara Imtihan atau seperti acara perpisahan

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Adrianus Adhi
SURYA/Sinca Ari Pangistu
SOUND HOREG JATUH - Tangkapan layar sound horeg jatuh timpa penonton dan kru di acara Imtihanan di Desa Sumber Anyar, Kecamatan Jambesari Ds, apda Minggu (18/5/2025). 

SURYA.co.id, Bondowoso - Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono, menegaskan bahwa tidak ada izin penggunaan sound horeg dalam acara Imtihan atau seperti acara perpisahan siswa sekolah di Desa Sumber Anyar, Kecamatan Jambesari Darusallah, pada Minggu (18/5/2025).

Sebagaimana diketahui, dalam acara tersebut terjadi insiden jatuhnya sound horeg setinggi sekitar lima meter, mengakibatkan dua orang terluka.

"Tidak ada izin untuk sound horeg dalam acara Imtihan," ujar Kapolres saat dikonfirmasi SURYA.co.id pada Senin (19/5/2025).

Ia menjelaskan bahwa setelah kejadian, korban, pemilik perangkat sound horeg, dan pihak penyelenggara telah dimediasi untuk saling meminta maaf.

Kapolres juga menyatakan perlunya pembatasan lokasi penggunaan sound horeg agar insiden serupa tidak terulang.

"Tidak bisa dipasang di sembarang tempat. Apalagi korban kemarin adalah anak kecil," tegasnya.

Baca juga: Sound Horeg Jatuh Timpa Kru dan Warga di Jambesari Darusallah Bondowoso, Ada Anak 9 Tahun

Kronologi Kejadian

Menurut laporan, sound horeg yang dipasang dalam acara Imtihan tiba-tiba roboh dan menimpa dua orang.

Korban pertama adalah Nadia Friska Maulani Dewi (17), warga Desa Penanggungan, Kecamatan Maesan, dan korban kedua adalah Firmansyah (9), warga Desa Pucang Anom, Kecamatan Jambesari Darus Sholah.

Video insiden tersebut menjadi viral di media sosial. Dalam rekaman yang diterima terlihat sejumlah anak-anak berjalan di belakang sound horeg, termasuk seorang perempuan berbaju putih. Tiba-tiba, sound horeg yang memiliki ketinggian sekitar lima meter tersangkut di ranting pohon dan akhirnya roboh, menimpa para korban.

Kapolsek Jambesari Darusallah, Iptu Sumanto, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa acara Imtihan memang tidak memiliki pemberitahuan resmi terkait pemasangan sound horeg.

"Bagian atas sound horeg tersangkut di pohon dan akhirnya jatuh mengenai kru," katanya.

Baca juga: Sound Horeg Jatuh Timpa Kru dan Warga di Jambesari Darusallah Bondowoso, Ada Anak 9 Tahun

Korban dan Penanganan Medis

Setelah insiden terjadi, kedua korban langsung dibawa ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan.

"Korban mengalami luka di kepala, tetapi kondisinya tidak terlalu parah," ujar Kapolsek.

Sementara itu, Nadia Friska Maulani Dewi mengungkapkan bahwa dirinya mengalami luka robek di bagian kepala dan harus mendapatkan tujuh jahitan. Selain itu, tangannya mengalami pembengkakan akibat benturan.

"Bagian kepala dijahit tujuh jahitan, dan tangan mengalami pembengkakan," katanya.

Menurut Ginanjar, seorang paramedis di Puskesmas Jambesari Darusallah, kedua korban datang ke fasilitas kesehatan dalam waktu yang berbeda, tetapi keduanya sudah mendapatkan perawatan medis.

"Korban perempuan mengalami luka robek di kepala dan telah mendapatkan tujuh jahitan. Sedangkan korban anak laki-laki mengalami keluhan serupa," tutupnya.

Sebagai respons terhadap insiden ini, pihak kepolisian mengimbau agar pemasangan sound horeg yang tinggi perlu dibatasi untuk mencegah kejadian serupa.

===

Untuk mengikuti berita terbaru Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto Jawa Timur dan Persebaya, kami mengajak Anda untuk bergabung dalam:

  1. Whatsapp Channel Harian Surya. Klik di sini untuk bergabung
  2. Facebook SURYA.co.id Klik di Sini untuk bergabung
  3. Twitter SURYA.co.id Klik di sini untuk bergabung
  4. Thread SURYA.co.id Klik di sini untuk bergabung
  5. Instagram SURYA.co.id Klik di sini untuk bergabung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved